Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah, Saham EBT PGEO, BRPT, MEDC HIjau di Hari ke-2 Peluncuran Bursa Karbon

IHSG dibuka melemah ke level 6.922 sejalan dengan perdagangan hari ke-2 Bursa Karbon pada hari ini, Rabu (27/9/2023). Saham EBT PGEO, BRPT, MEDC justru Hijau.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.922,03 sejalan dengan perdagangan hari ke-2 Bursa Karbon pada hari ini, Rabu (27/9/2023). Meski begitu, Sejumlah saham Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti PGEO, BRPT hingga MEDC terpantau nyaman di zona hijau pagi ini.

Pada pukul 09.05 WIB, IHSG turun tipis 0,03 persen atau 1,76 poin ke level 6.922,03 pada perdagangan pagi hari ini. IHSG bergerak pada rentang 6.918 hingga 6.929 sepanjang sesi.

Tercatat, 153 saham menguat, 112 saham melemah, dan 251 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.297 triliun.

Saham yang memiliki unit bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT), yang unit bisnisnya terkait dengan Bursa Karbon, seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) mayoritas terpantau bergerak positif.

Saham PGEO tercatat naik, 0,34 persen atau 5 poin ke level Rp1.490. Terdapat 570 kali transaksi pada saham PGEO dengan nilai transaksi sebesar Rp3,71 miliar. Selanjutnya saham BRPT yang juga terpantau naik 1,49 persen atau 20 poin ke level harga Rp1.365. Saham BRPT ditransaksikan sebanyak 412 kali dengan nilai perdagangan mencapai Rp5,83 miliar. 

Selanjutnya saham keluarga Panigoro, MEDC yang juga menguat 1,98 persen atau 30 poin ke level Rp1.545 per saham. Terdapat 522 kali transaksi pada saham MEDC dengan nilai transaksi sebesar Rp16,60 miliar. Sementara saham ARKO terpantau stagnan di harga Rp740.

Adapun, saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh BBCA dengan nilai transaksi mencapai Rp37,6 miliar sampai dengan berita ini ditulis. Saham  BBCA terpantau turun 0,56 persen persen ke harga Rp8.900. Terlaris kedua ditempati oleh saham BBRI dengan nilai transaksi mencapai Rp27 miliar. Saham BBRI terpantau stagnan di harga Rp5.200.

Kemudian di posisi ketiga saham paling laris diisi oleh BBNI yang terkoreksi 0,25 persen atau 25 poin ke level Rp9.950. Saham BBNI mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp21,6 miliar sampai dengan pagi ini.

Sebagai infromasi, pada perdagangan pada hari pertama Bursa Karbon, Selasa (26/9/2023) ditutup dengan nilai transaksi Rp29,2 miliar. Total volume hari ini mencapai 459.953 ton unit karbon. Transaksi yang tercatat hingga penutupan adalah 27 kali transaksi.

Terdapat 15 pengguna jasa yang tercatat sebagai pembeli, dan 1 pengguna jasa yang berperan sebagai penjual. Apabila digabungkan, total pengguna jasa atau user Bursa Karbon hari ini adalah 16 pengguna jasa. 

Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan di rentang 6.900-6.950 pada perdagangan hari ini.

"Potensi pelemahan IHSG ini dipengaruhi oleh pelemahan mayoritas indeks global pada perdagangan kemarin," ujar Valdy dalam riset Rabu, (27/9/2023).

Adapun, level support IHSG pada hari ini berada di 6.900, sedangkan level pivot di 6.950 dan level resisten 7.000. Menurutnya, dari eksternal, pelaku pasar khawatir dengan dampak negatif jika terjadi government shutdown di AS yang mengharuskan menghentikan beberapa fungsi lembaga AS.

Indeks-indeks Wall Street melemah lebih dari 1 persen pada Selasa (26/9). Data-data ekonomi terbaru menambah kekhawatiran pasar terhadap outlook ekonomi AS. Harga rumah naik 4,6 persen year-on-year (yoy) pada Juli 2023 dibanding 3,2 persen yoy di Juni 2023 memicu kekhawatiran terhadap kondisi inflasi di AS.

US CB Consumer Confidence turun ke 103 pada September 2023 dari 108.7 di Agustus 2023. Selain data ekonomi, pelaku pasar masih mencermati perkembangan proses pembahasan government funding sebelum deadline di akhir September 2023.

Sejalan dengan pelemahan Wall Street, mayoritas indeks di Eropa juga ditutup melemah kemarin. Pelemahan turut dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap outlook ekonomi di AS dan dampaknya ke ekonomi Eropa, terutama terkait pidato Kepala The Fed Jerome Powell dalam FOMC September 2023.

Dalam pidatonya, Jerome Powell memberikan petunjuk bahwa The Fed masih berpeluang menaikan suku bunga acuan pada sisa 2023 dan kemungkinan mempertahankan suku bunga acuan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama. Kondisi serupa disampaikan oleh Presiden European Central Bank (ECB) beberapa waktu sebelumnya.

Meski dibayangi sentimen negatif tersebut, harga minyak bumi rebound pada Selasa (26/9). Harga brent oil menguat 0,7 persen ke US$93,96 per barel, sementara harga crude oil menguat 0,8 persen ke US$90,39 per barel.

Dari sentimen regional, ekspektasi perbaikan kondisi pasar properti di China masih membutuhkan waktu yang lebih lama dari perkiraan meskipun telah menerapkan kebijakan yang lebih akomodatif. Selain itu, data inflasi Jepang relatif tinggi dengan rata-rata 3 persen yoy dibanding kondisi normal kurang dari 1 persen yoy.

Inflasi tinggi Jepang ini memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan dari Bank of Japan (BoJ) sehingga dapat memicu capital outflow dari negara berkembang, termasuk Indonesia.

Adapun, Phintraco Sekuritas menyematkan rekomendasi speculative buy untuk saham MTEL, MIDI, dan ACES, serta trading buy untuk TLKM, ASII, AMRT, dan EMTK.

___

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper