Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham yang disebut berpotensi terdampak Bursa Karbon justru mengalami penurunan pada hari peluncuran Bursa Karbon. Diantaranya adalah BRPT, PGEO, MEDC, INDY hingga ARKO.
Peluncuran Bursa Karbon atau IDXCarbon baru saja diresmikan hari ini, Selasa (26/9/2023) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Perdagangan perdana Bursa Karbon telah diikuti oleh beberapa perusahaan. Saat ini, proyek yang telah teregistrasi di Bursa Karbon adalah proyek PT Lahendong Unit 5 & Unit 6 dari PT Pertamina Geothermal Tbk. (PGEO), dengan kontribusi penurunan karbon sebesar 202.989 ton. Selain itu, ada PT PJB UB Muara Karang dari PLN dan PT UPC Sidrap Bayu Energi yang juga telah tercatat di Bursa Karbon.
Sebelum Bursa Karbon diluncurkan hari ini, terdapat beberapa saham yang mengalami kenaikan. Di antaranya adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA), dan PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN).
Adapun saham-saham tersebut mengalami kenaikan karena memiliki unit bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT). Di mana unit bisnis tersebut berkaitan langsung dengan Bursa Karbon.
Pada penutupan perdagangan Sesi II hari ini (26/9/2023), saham BRPT mengalami penurunan 8,81 persen atau 130 poin ke harga Rp1.345. Terdapat 21.078 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp289,82 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, PGEO turun 7,48 persen atau 120 poin ke harga Rp1.485. Terdapat 35.871 kali transaksi pada saham PGEO dengan nilai transaksi sebesar Rp351,55 miliar.
Selanjutnya, saham ADRO melemah 6,10 persen atau 180 poin ke harga Rp2.770. Tercatat, ADRO memiliki sejumlah 21.097 kali transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp304,28 miliar.
Saham MEDC mengalami penurunan sebesar 7,62 persen atau 125 poin ke harga Rp1.515. Adapun pada saham MEDC terdapat 16.772 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp289,11 miliar.
Berikutnya, saham INDY yang turun 5,17 persen atau 120 poin ke harga Rp2.200. Terdapat 8.415 kali transaksi pada saham INDY dengan nilai transaksi sebesar Rp74,21 miliar.
Lalu, ada saham ARKO yang turun 11,90 persen atau 100 poin ke harga Rp740. Terdapat 5.277 kali transaksi pada saham ARKO dengan nilai transaksi sebesar Rp24,79 miliar.
Sementara itu, saham TGRA terpantau berada dalam posisi stagnan di harga Rp50. Adapun pada saham TGRA hanya tercatat 17 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp21,59 juta.
Terakhir, saham KEEN yang mengalami penurunan sebesar 12,74 persen atau 135 poin ke harga Rp925. Adapun pada saham KEEN tercatat 9.767 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp47,93 miliar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,07 persen atau 74,58 poin menjadi 6.923,80 pada penutupan sesi II perdagangan hari ini, Selasa (26/9/2023). IHSG bergerak pada rentang 6.913,81 sampai 7.019,55 sepanjang sesi.
Terdapat 136 saham menguat, 410 saham melemah, dan 212 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.297 triliun. (Daffa Naufal Ramadhan)