Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Karbon Dibuka, Intip Daftar Sektor yang Siap Berkontribusi

Ada tujuh sektor yang berpartisipasi di awal implementasi Bursa Karbon Indonesua, yang diresmikan hari ini.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kedua kiri) usai peluncuran Bursa Karbon Indonesia, Selasa (26/9/2023) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kiri), serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kanan). / dok.Setpres
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (kedua kiri) usai peluncuran Bursa Karbon Indonesia, Selasa (26/9/2023) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kiri), serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kanan). / dok.Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak tujuh sektor akan berpartisipasi dalam perdagangan karbon melalui Bursa Karbon Indonesia yang baru saja diresmikan Joko Widodo, Selasa (26/9/2023). 

Menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, tujuh sektor akan meramaikan perdagangan karbon melalui Bursa Karbon Indonesia. Sektor tersebut adalah subsektor pembangkit tenaga listrik, sektor kehutanan, pertanian, limbah, migas, industri umum dan juga kelautan. 

“Dari sisi mandatory, sebanyak 99 pembangkit listrik tenaga uap berbasis batu bara yang berpotensi ikut perdagangan karbon,” katanya dalam Ceremony Peresmian Bursa Karbon Indonesia, Selasa (26/9/2023). 

Mahendra menjelaskan jumlah tersebut setara dengan 86 persen dari total PLTU batubara yang beroperasi di Indonesia. Pihaknya berharap agar PLTU dapat mulai bertransaksi melalui bursa karbon tahun ini. 

Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 11.30 WIB, IDX Carbon mencatatkan perdagangan karbon sebanyak 459.953 ton unit karbon dan terdapat sebanyak 27 kali transaksi. 

Penyedia unit karbon pada perdagangan perdana kali ini yaitu Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) yang menyediakan unit karbon dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO). 

Perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai pembeli unit karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon, yaitu di antaranya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Bank DBS Indonesia, hingga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

Ada pula PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas (bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)), PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Patra Niaga. 

Pelaku Usaha berbentuk perseroan yang memiliki kewajiban dan/atau memiliki komitmen untuk secara sukarela menurunkan emisi Gas Rumah Kaca, dapat menjadi Pengguna Jasa IDXCarbon dan membeli unit karbon yang tersedia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper