Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) menargetkan penjualan alat berat jenis excavator di atas 6 ton sebanyak 2.375 unit untuk tahun buku 2023. Target tersebut justru turun dibandingkan capaian penjualan alat berat HEXA periode 2022 sebanyak 3.447 unit.
Direktur Penjualan HEXA Dwi Swasono mengatakan, alasan perseroan menurunkan target penjualan alat berat karena tren pelemahan harga batu bara berimbas ke penjualan HEXA.
"Tren pertumbuhan tahun 2023, dari sektor harga batu bara yang tendensinya masih di bawah, tentunya ini berdampak terhadap penjualan kami," ujar Dwi dalam paparan publik, Selasa, (26/9/2023).
Meskipun demikian, perseroan masih optimis harga batu bara akan kembali pulih, seiring dengan kondisi stabilitas politik jelang Pemilu yang diharapkan cukup baik, sehingga hal itu akan mendorong penjualan alat berat HEXA.
Sebagai informasi, HEXA melaporkan penjualan dan penyewaan alat berat yang mencapai 3.447 unit pada akhir tahun buku 2022, atau naik 28,8 persen dari 2.676 unit pada 2021.
Sementara itu, penjualan alat berat hingga 30 Juni 2023 sebanyak 607 unit, dengan 572 unit di antaranya adalah excavator dan 61 unit mini excavator.
Baca Juga
Total penjualan hingga Juni 2023 sebesar US$143,83 juta atau sekitar Rp2,22 triliun (kurs jisdor Rp15.464 per dolar AS). Adapun, laba bersih sebesar US$14,18 juta atau Rp219,29 miliar.
Dari sisi proyeksi keuangan, perseroan masih mematok target konservatif untuk laba bersih yang diproyeksikan sama dengan tahun buku 2022, namun pendapatan optimistis tetap dapat bertumbuh.
Perlu diketahui, HEXA menggunakan tahun fiskal periode April 2023-Maret 2024 karena mengikuti induk usahanya Grup Hitachi Jepang.
Direktur Keuangan HEXA Yoshendri menjelaskan, untuk proyeksi finansial 2023 diprediksi hingga akhir Maret 2024 total pendapatan sebesar US$651,5 juta, atau naik dari US$630,4 juta pada tahun buku 2022.
"Sedangkan untuk proyeksi laba bersih 2023 sebesar US$51 juta atau kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya," pungkas Yoshendri.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, (26/9/2023), HEXA memutuskan untuk menebar dividen tahun buku 2022 sebesar US$41,29 juta atau sekitar Rp638,60 miliar kepada pemegang saham.
Adapun, dividen payout ratio (DPR) sebesar 80 persen dari laba bersih HEXA tahun buku 2022 sebesar US$51,62 juta atau sekitar Rp798,26 miliar. Jika menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 840 juta saham, maka dividen per saham yang akan diterima pemegang saham sekitar Rp760,24 per saham.
Selain itu, RUPS HEXA juga menyetujui penambahan 7 kegiatan usaha baru, dengan menggelontorkan investasi senilai US$52,16 juta atau sekitar Rp802,5 miliar, yang akan dilakukan selama 5 tahun untuk pembelian aset Hitachi Excavator dan BELL Articulated Dump Truck.