Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Jauhi Risiko, Wall Street Turun Jelang Pengumuman The Fed

Wall Street melemah pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB, tertekan sentimen penghindaran risiko ketika Federal Reserve AS (The Fed) mengadakan pertemuan.
Pekerja berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (3/1/2021). Bloomberg/Michael Nagle
Pekerja berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (3/1/2021). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street melemah pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB, tertekan sentimen penghindaran risiko (risk-off) ketika Federal Reserve AS (The Fed) mengadakan pertemuan kebijakan moneter yang akan berakhir pada Rabu.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 106,57 poin atau 0,31 persen, menetap pada 34.517,73. Indeks S&P 500 kehilangan 9,58 poin atau 0,22 persen, berakhir di 4.443,95. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 32,05 poin atau 0,23 persen, menjadi di 13.678,19.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, sembilan sektor mengakhiri sesi di zona merah, dengan sektor energi dan konsumen mengalami persentase penurunan terbesar.

Ketiga indeks utama mengakhiri sesi dengan lebih rendah dalam aksi jual yang luas menjelang pengumuman suku bunga The Fed pada Rabu, yang diperkirakan akan berujung pada keputusan untuk mempertahankan suku bunga utama tidak berubah.

“Ini adalah sebuah perubahan besar yang akan terjadi besok dan pasar jelas fokus pada setiap perubahan komunikasi dari Federal Reserve,” kata Bill Northey, Direktur Investasi Senior di U.S. Bank Wealth Management di Helena Montana dikutip dari Antara.

Menurutnya inflasi secara luas telah menunjukkan kemajuan yang nyata selama setahun terakhir. Tetapi tahap terakhir inflasi kemungkinan akan lebih menantang, ketika membawanya kembali ke target Federal Reserve sebesar 2,0 persen.

The Fed juga akan merilis Ringkasan Proyeksi Ekonominya, termasuk dot plotnya, yang akan memberikan gambaran sekilas tentang perkiraan lintasan suku bunga, inflasi dan pertumbuhan ekonomi oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

“Apa yang diperkirakan pasar adalah jeda, namun peningkatan risiko bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata Michael Green, kepala strategi di Simplify Asset Management di Philadelphia. “Jika (The Fed) mengumumkan bahwa mereka menghapus penurunan suku bunga pada tahun 2024 dengan menaikkan dot plot, hal itu secara umum akan dilihat sebagai jeda yang sangat hawkish.”

Pasar keuangan telah memperkirakan kemungkinan sebesar 99 persen bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga utama dana Fed pada level 5,25-5,00 persen pada hari Rabu, dan peluang tetap bertahan sebesar 70,9 persen pada pertemuan berikutnya di November, menurut alat FedWatch CME.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper