Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini Masih Sideways

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko mengalami sideways karena investor masih mencerna keputusan yang diambil oleh The Fed
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko mengalami sideways karena investor masih mencerna keputusan yang diambil oleh The Fed pada Rabu, (20/9/2023).

Tim riset Phintraco Sekuritas menilai indeks komposit berisiko mengalami penurunan volume transaksi saham karena investor cenderung menunggu kejelasan dari hasil rapat The Fed.

"IHSG berpeluang menguji resistance di level 7.000 hari ini. Indikator MACD dan Stochastic RSI cenderung bergerak naik pasca membentuk golden cross. Meski demikian, potensi penguatan lanjutan tersebut dibayangi oleh penurunan volume transaksi," tulis tim pada Rabu, (20/9/2023).

Adapun untuk area pivot, Phintraco mengestimasikan pada level 6.950 sedangkan support IHSG pada area 6.930. Perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh kecenderungan wait and see pelaku pasar terhadap hasil FOMC The Fed dan RDG BI.

Keduanya diyakini mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini. Meski demikian, pelaku pasar menantikan petunjuk mengenai outlook ekonomi dan arah kebijakan moneter kedepan. Untuk hari ini, Tim Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ASII, MDKA, TLKM dan UNVR, speculative buy pada INDF, BTPS dan BBTN.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 0,64 persen atau 46,71 poin ke level 6.980,32. Sepanjang kemarin, IHSG bergerak pada rentang 6.924 hingga 6.994.

Sementara itu, tercatat sebanyak 278 saham menguat, 243 saham melemah, dan 231 saham bergerak di tempat. Adapun market cap bertengger di level Rp10.356,38 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) naik 3,88 persen ke level Rp5.350, sementara PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menguat 3,17 persen menuju Rp3.580 per lembar.

Selain itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ikut menguat sebesar 1,69 persen menuju Rp6.000 per lembar, lalu disusul saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang mencatatkan kenaikan 1,51 persen ke level Rp2.690. 

Adapun penghuni top gainers pada hari ini dipimpin oleh saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) yang melesat 24,20 persen ke level 390. Posisi ini disusul saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang naik 18,24 persen menuju 350.

Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT MNC Digital Entertainmen Tbk. (MSIN) yang merosot 25 persen ke Rp1.980. Sementara itu, saham PT Distribusi Voucher Indonesia Tbk. (DIVA) turun 13,74 persen ke 364 per lembar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

12:30 WIB
IHSG Sesi I Naik Tinggi

IHSG Sesi I mengalami penguatan sebesar 51 poin atau 0,74 persen ke 7.032. Indeks komposit bahkan menyentuh level tertinggi selama tahun berjalan di posisi 7.037. Saham BBNI dan BRIS menjadi salah satu penopang IHSG pada siang ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper