Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disengat Bursa Karbon IHSG Melaju, Saham MEDC, BRPT, PGEO Diperebutkan

Saham MEDC, PGEO dan AMMN menjadi incaran saat IHSG mengalami kenaikan berkat sengatan bursa karbon pada minggu depan.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,12 persen atau 7 poin ke posisi 6.943 pada saat pembukaan perdagangan, Selasa (19/9/2023). Saham MEDC, PGEO dan AMMN menjadi incaran saat indeks komposit mengalami kenaikan.

Penguatan IHSG pada pagi ini ditopang oleh 200 saham yang mengalami kenaikan. Di sisi lain terdapat 165 saham yang melemah dan 221 saham yang stagnan. Adapun investor tercatat meakukan 124.389 transaksi saham hanya dalam 9 menit setelah pasar dibuka.

Dari transaksi tersebut, ada 1.637 miliar saham yang berpindah dengan perkiraan nilai transaksi mencapai Rp1,54 triliun. Beberapa saham yang aktif diperdagangkan diantaranya adalah AMMN dengan nilai Rp102 miliar. Lalu MEDC dan PGEO dengan masing-masing sebesar Rp81 miliar dan Rp64 miliar.

Di sisi lain, ada beberapa saham yang mengalami penguatan signifikan seperti SATU dengan kenaikan 19 persen. Disusul oleh TGUK yang naik 18 persen, serta HITS milik Tommy Soeharto yang mencapai 12,7 persen.

Nasib terbalik dirasakan oleh beberapa saham yang mengalami pelemahan signifikan. Diantaranya adalah MSIN sebesar 18 persen, SUNI 9 persen, dan CUAN 8 persen.

Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan level support IHSG hari ini berada di 6.900, sedangkan level pivot di 6.950 dan level resisten 7.020.

"IHSG menjaga peluang rebound ke 6.950, selama bertahan di 6.930 pada Selasa [19/9]. Secara teknikal, IHSG masih berada di kisaran MA20 dengan Stochastic RSI yang mulai bergerak naik dari oversold area," ujar Valdy dalam riset Selasa, (19/9/2023).

Dia mengatakan, sentimen utama yang mempengaruhi IHSG masih terkait dengan antisipasi pelaku pasar terhadap hasil FOMC the Fed pada Rabu, (20/9) dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis, (21/9) pekan ini. Saham-saham rate-sensitive, terutama bank cenderung sideways atau terkoreksi kemarin.

Tekanan lainnya berasal dari indikasi profit taking pada sejumlah saham tambang memanfaatkan tren bullish dalam beberapa waktu terakhir. Aksi profit taking juga sejalan dengan kecenderungan harga kontrak batu bara yang memasuki overbought area pasca penguatan lebih dari 8 persen dalam sebulan terakhir. 

Dari sentimen global, indeks-indeks Wall Street ditutup stagnan pada Senin, (18/9). CME FedWatch Tool saat ini mencatat kemungkinan The Fed menahan suku bunga acuan sebesar 99 persen. Selain itu the Fed juga dijadwalkan merilis market forecast pada FOMC tersebut.

Terkait kemungkinan kenaikan suku bunga pada November 2023 saat ini turun ke kisaran 30 persen dari beberapa minggu lalu di kisaran 40 persen. Sejumlah ekonom juga meyakini bahwa The Fed akan kembali menahan suku bunga acuan pada awal November 2023.

Senada dengan Valdy, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG diperkirakan akan menguji kembali support fraktal 6.900, dimana penembusan di bawahnya akan membuka jalan untuk melanjutkan struktur wave b menuju 6.846 menurut indikator Fibonacci retracement.

"Level support IHSG berada di 6900, 6869 dan 6846, sementara level resistennya di 6.995, 7.020 dan 7.058. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," ujar Ivan dalam riset pada Selasa, (19/9/2023).

Sementara itu, Tim Analis MNC Sekuritas mengatakan pada perdagangan kemarin, Senin, (18/9/2023), IHSG melemah ke 6.936 disertai munculnya volume penjualan. Selama IHSG belum mampu menembus area resistance di 7.020, maka posisi IHSG masih rawan terkoreksi untuk membentuk awalan wave c dari wave (ii).

"Adapun target koreksi diperkirakan akan menuju ke 6.737-6.846. Pada skenario terbaiknya, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji kembali 7.072, di mana IHSG akan mengalami ekstensi ke rentang area 7,025-7,037," ujar Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset pada Selasa, (19/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper