Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bakal Sideways Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed, Saham BBNI dan BBCA Layak Koleksi?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways, Selasa, (19/9/2023), setelah ditutup melemah 0,67 persen ke level 6.936,08 kemarin.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways hari ini, Selasa, (19/9/2023), setelah ditutup melemah  0,67 persen ke level 6.936,08 kemarin. Saham BBNI dan BBCA direkomendasikan beli.

Gerak IHSG hari ini terutama dipengaruhi pertemuan Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed melalui Federal Open Market Committee (FOMC) pada 19-20 September 2023.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan level support IHSG hari ini berada di 6.900, sedangkan level pivot di 6.950 dan level resisten 7.020.

"IHSG menjaga peluang rebound ke 6.950, selama bertahan di 6.930 pada Selasa [19/9]. Secara teknikal, IHSG masih berada di kisaran MA20 dengan Stochastic RSI yang mulai bergerak naik dari oversold area," ujar Valdy dalam riset Selasa, (19/9/2023).

Dia mengatakan, sentimen utama yang mempengaruhi IHSG masih terkait dengan antisipasi pelaku pasar terhadap hasil FOMC the Fed pada Rabu, (20/9) dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis, (21/9) pekan ini. Saham-saham rate-sensitive, terutama bank cenderung sideways atau terkoreksi kemarin.

Tekanan lainnya berasal dari indikasi profit taking pada sejumlah saham tambang memanfaatkan tren bullish dalam beberapa waktu terakhir. Aksi profit taking juga sejalan dengan kecenderungan harga kontrak batu bara yang memasuki overbought area pasca penguatan lebih dari 8 persen dalam sebulan terakhir. 

Dari sentimen global, indeks-indeks Wall Street ditutup stagnan pada Senin, (18/9). CME FedWatch Tool saat ini mencatat kemungkinan The Fed menahan suku bunga acuan sebesar 99 persen. Selain itu the Fed juga dijadwalkan merilis market forecast pada FOMC tersebut.

Terkait kemungkinan kenaikan suku bunga pada November 2023 saat ini turun ke kisaran 30 persen dari beberapa minggu lalu di kisaran 40 persen. Sejumlah ekonom juga meyakini bahwa The Fed akan kembali menahan suku bunga acuan pada awal November 2023.

Berlawanan dengan Wall Street, indeks-indeks di Eropa justru melemah lebih dari 1 persen pada Senin (18/9). Pernyataan beberapa petinggi European Central Bank (ECB) bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa suku bunga acuan ECB telah mencapai puncaknya. 

Dengan demikian, petinggi ECB juga belum dapat memberikan petunjuk mengenai pemangkasan pertama suku bunga acuan ECB. Data inflasi di Euro Area yang dijadwalkan rilis hari ini Selasa, (19/9) berpotensi membentuk ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan suku bunga ECB.

Dari pasar komoditas, pemangkasan suplai menjaga harga minyak bumi. Harga brent oil menguat 0,66 persen ke US$94,55 per barel dan harga crude oil menguat 1,36 persen ke US$92.02 per barel pada Senin, (18/9).

Adapun, 6 saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini yaitu TLKM, MAPI, AKRA, ACES, BBCA, BBNI. Valdy mengatakan, pelaku pasar dapat mencermati peluang rebound pada TLKM dan MAPI, peluang penguatan lanjutan pada AKRA dan ACES, sekaligus potensi buy on support atau maintain buy pada BBCA dan BBNI.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper