Bisnis.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyampaikan akan mengeksplorasi berbagai potensi dari perdagangan karbon seiring akan diluncurkannya Bursa Karbon oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando menjelaskan tahun lalu, INDY secara sukarela telah membeli kredit karbon dari proyek Delta Blue Carbon. Proyek tersebut merupakan proyek restorasi mangrover terbesar di dunia.
"Proyek ini melindungi dan memulihkan 350.000 hektar area di Provinsi Sindh, Pakistan," kata Ricky kepada Bisnis, Selasa (19/9/2023).
Dia melanjutkan, ke depan, INDY akan terus fokus pada keberlanjutan sesuai dengan komitmen environmental, social, and governance (ESG). Dia juga mengatakan INDY akan mengeksplorasi potensi-potensi dari carbon trading.
"Termasuk yang dilakukan oleh anak usaha kami, Indika Nature, yang mengembangkan solusi berbasis alam," tutur dia.
Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara Bursa Karbon menyampaikan tengah menggodok peraturan mengenai Bursa Karbon.
Baca Juga
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan BEI tengah melakukan finalisasi peraturan Bursa Karbon.
Jeffrey menjelaskan sesuai POJK 14/2023 tentang Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon, maka Bursa Karbon akan memperdagangkan unit karbon yang tercatat di Sistem Registrasi Nasional (SRN) Pengendalian Perubahan Iklim (PPI).
"Pada tahap awal ini yang ditargetkan adalah membangun infrastruktur dan ekosistem bursa karbon yang baik," ucap Jeffrey, Selasa (19/9/2023).