Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) mengaku tidak mengetahui penyebab melonjaknya harga saham perseroan beberapa waktu lalu, yang berujung pada suspensi saham perseroan per 11 September 2023.
Saham MSKY terpantau sempat melonjak sebesar 20,79 persen dan 16,39 persen pada periode perdagangan 7-8 September 2023. Kenaikan itu pun membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menggembok saham perseroan pada awal perdagangan pekan lalu.
Terkait hal tersebut, manajemen MSKY lantas menggelar public expose insidentil di MNC Vision Tower, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada hari ini, Senin (18/9/2023)
“Perseroan sama sekali tidak mengetahui hal-hal yang bersifat material yang dapat mempengaruhi harga saham tersebut,” ujar Direktur Utama MSKY Hari Susanto.
Hari menambahkan MSKY selalu selalu menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik berdasarkan ketentuan yang berlaku dan tidak ada fakta material yang belum disampaikan.
Dalam pengumuman pekan lalu, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono menyampaikan bahwa peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham MSKY membuat otoritas bursa menghentikan sementara saham perseroan.
Baca Juga
“Dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT MNC Sky Vision Tbk [MSKY], pada perdagangan tanggal 11 September 2023,” tuturnya.
Yulianto menuturkan penghentian saham itu bertujuan memberikan waktu kepada pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi, yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham MSKY.
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” kata Yulianto.
Adapun BEI kembali membuka suspensi saham MSKY di pasar reguler dan pasar tunai mulai perdagangan sesi I per tanggal 12 September 2023. Pada hari ini, saham MSKY ditutup melemah 11,85 persen menuju level Rp238 per lembar.
