Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Hijau Berkat Sinyal Soft Landing The Fed, Kabar Baik IHSG

Wall Street hijau dengan semua sektor saham berkapitalisasi pasar besar di S&P 500 menguat karena indeks mencapai 4.500.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, New York berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (14/9/2023) waktu setempat setelah laporan ekonomi yang kuat menghidupkan kembali spekulasi bahwa Federal Reserve berpeluang mengambil kebijakan soft landing.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (15/9/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,96 persen atau 331,58 poin ke 34.907,11, S&P 500 menguat 0,84 persen atau 37,66 poin ke 4.505,10, dan Nasdaq menanjak 0,81 persen atau 112,47 poin ke 13.926,05.

Semua sektor saham berkapitalisasi pasar besar di S&P 500 menguat karena indeks mencapai 4.500. Saham Arm Holdings Plc melonjak 25 persen dalam debut perdagangannya.

Di sisi lain, saham Ford Motor Co. dan General Motors Co. berkinerja buruk, dengan produsen mobil Detroit itu menghadapi ancaman pemogokan. Pada jam-jam terakhir, saham Adobe Inc. jatuh karena prospek penjualan yang lemah. Para investor juga bersiap menghadapi peristiwa triple witching options pada Jumat. Kondisi ini berpotensi memicu lonjakan volume dan volatilitas saham.

“Saham naik lebih tinggi setelah serangkaian data ekonomi AS yang mengesankan menunjukkan bahwa konsumen masih baik-baik saja,” kata Edward Moya, analis pasar senior Amerika di Oanda.

Menurut Moya, Wall Street tampaknya puas dengan risiko kenaikan suku bunga Fed sekali lagi karena ketahanan konsumen diperkirakan melemah secara bertahap. Meskipun pertumbuhan ekonomi AS masih berjalan, prospek Eropa tetap membosankan karena meningkatnya risiko stagflasi.

“Data terbaru memperkuat pandangan kami bahwa perekonomian AS sedang menuju periode pertumbuhan moderat, menghindari resesi selama 12 bulan mendatang,” menurut Solita Marcelli, kepala investasi Amerika di UBS Global Wealth Management.

Menurut Ahli Strategi Makro FHN Financial Will Compernolle, masih terdapat indikasi ekonomi yang terlalu panas (overheating) yang akan mendorong sikap agresif The Fed. Mereka percaya bahwa pertumbuhan kuat saat ini akan menyebabkan tekanan inflasi lebih tinggi.

“Peluangnya masih besar untuk mendukung The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada minggu depan, namun dot plot menunjukkan kenaikan lagi pada akhir tahun ini,” katanya.

Kepala Investasi Independent Advisor Alliance Chris Zaccarelli berpendapat investor obligasi telah menghabiskan sebagian besar waktu dua bulan terakhir untuk mengkhawatirkan inflasi yang terus-menerus dan perekonomian tampaknya sedang memanas,

“The Fed telah mengindikasikan bahwa mereka ingin memperlambat laju kenaikan suku bunga, dan oleh karena itu mereka masih cenderung mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan minggu depan, namun semua data yang dirilis lebih tinggi dari perkiraan akan memberikan hasil yang tidak diharapkan. tekanan pada mereka untuk menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan berikutnya,” tambah Zaccarelli.

Adapun dari dalam negeri, tim Analis Phitraco Sekuritas memprediksi bahwa IHSG berpotensi melanjutkan rebound ke kisaran 6.980 pada perdagangan hari ini.

IHSG terlihat membentuk pola morning star doji dan kembali ke atas MA20 dengan stochastic RSI yang berada pada oversold area bersamaan dengan penguatan pada hari ini, Jumat (15/9/2023).

Hasil pertemuan European Central Bank (ECB) dan perilisan data ekonomi Amerika Serikat, yang terdiri dari data penjualan ritel dan initial jobless claims diprediksi menjadi sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG.

"Pertumbuhan penjualan ritel diperkirakan melambat, dan initial jobless claims diperkirakan naik. Kondisi ini diyakini menambah tekanan bagi The Fed untuk lebih akomodtif di FOMC September 2023," tulis tim Analis Phintraco Sekuritas dalam riset harian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper