Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten milik Taipan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang akan melakukan IPO, membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2022 dan kuartal I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan BREN dalam prospektus, sepanjang 2022, BREN membukukan peningkatan pendapatan sebesar 6,03 persen menjadi US$569,78 juta atau setara Rp8,88 triliun (kurs jisdor 30 Desember 2022 Rp15.592) dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$537,36 juta.
Sementara itu, total beban yang terdiri dari beban depresiasi dan amorisasi, komensasi dan tunjangan karyawan, konsultan dan teknisi tercatat sebesar US$128 juta atau setara dengan Rp1,96 triliun. Beban tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang tercatat sebesar US$121,45 juta.
Terdapat pula tunjangan produksi kepada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) sebesar US$16,48 juta. Manajemen menjelaskan jika biaya ini merupakan royalty fee kepada PGEO sebagai pemilik konsensus oleh Star Energy Geothermal sebagai operator.
Kemudian laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$91,12 juta sepanjang 2022 atau tercatat naik 5,84 persen jika dibandingkan dengan periode 2021 sebesar US$86,09 juta.
Sementara itu, untuk kuartal I/2023, BREN mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$147,08 juta. Capaian tersebut naik 10,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$133,65 juta.
Baca Juga
Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$29,24 juta atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$22,33 juta.
Di sisi lain, BREN mencatatkan total aset sebesar US$3,47 miliar per Maret 2023. Posisi tersebut naik tipis dibandingkan dengan periode 31 Desember 2022 yang tercatat sebesar US$3,39 miliar.
Kemudian total kewajiban BREN tercatat sebesar US$2,99 miliar dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$2,81 miliar yang di dominasi oleh pinjaman jangka panjang sebesar US$2,03 miliar serta liabilitas jangka pendek di level US$180,40 juta.
Sementara itu, BREN membukukan ekuitas sebesar US$474,29 juta per Maret 2023.
BREN sendiri berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebanyak 4,5 miliar saham biasa dengan nominal Rp150 yang mewakili sebanyak-banyaknya 3,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Barito Renewable Energy menawarkan saham di rentang Rp670 hingga Rp780 per saham, alhasil dana segar maksimal yang diraup adalah Rp3,51 triliun. Seluruh dana akan digunakan sebagai suntikan modal kepada Star Energy Geothermal untuk melunasi utang kepada bank, Star Energy Oil & Gas serta kepada BREN.