Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global hari ini berpeluang melemah setelah data menunjukkan inflasi AS meningkat untuk bulan kedua berturut-turut yang dapat mengubah prospek suku bunga bank sentral.
Pada penutupan perdagangan Rabu (13/9/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, utun 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 1.932,50 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.938,40 dolar AS dan terendah di 1.927,20 dolar AS.
Tim analis Monex Investindo Futures mengatakan, penurunan harga emas tersebut terjadi di tengah volatilitas harga emas merespon data inflasi Amerika Serikat (AS). Harga emas kini mendekati level terendah dalam hampir tiga pekan terakhir.
Kemarin inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) AS periode Agustus dilaporkan tumbuh 3,7 persen year-on-year (YoY) lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,2 persen YoY dan forecast di Trading Central 3,4% YoY.
Namun, lanjut Monex, inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan tumbuh 4,3% YoY, lebih rendah dari bulan sebelumnya 4,7 persen YoY dan forecast 4,4 persen YoY.
Rilis tersebut bervariasi, tetapi ekspektasi pelaku pasar terhadap peluang kenaikan suku bunga The Fed pada November masih belum berubah. Sebab, meski inflasi inti turun tetapi masih jauh dari target 2 persen, dan jika dilihat secara bulanan (month-on-month/MoM) mengalami kenaikan 0,3 persen dari Juli. Untuk pertama kalinya inflasi inti terakselerasi lagi secara bulanan sejak Februari lalu.
Baca Juga
"Melihat hal tersebut, Gold yang pagi ini perlahan rebound berpotensi balik turun pada perdagangan sesi Asia," Kata Monex dalam risetnya, Kamis (14/9/2023).
Sementara itu, Ed Moya analis di platform perdagangan daring OANDA menyebut, emas merosot karena harga konsumen AS, didorong oleh harga bahan bakar yang lebih tinggi, naik dalam dua bulan berturut-turut hingga mencapai pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 3,7 persen, menurut data Departemen Tenaga Kerja pada Rabu (13/9/2023) yang memberikan tekanan baru pada perjuangan melawan inflasi di Federal Reserve.
"Perdagangan emas mencerna laporan inflasi ini dan mulai melihat lubang pada perekonomian," kata Ed Moya, dikutip dari Antara.
"Yang paling parah, emas mungkin harus menghadapi kenaikan suku bunga Fed satu kali lagi di November, namun jelas bahwa perekonomian akan terus melemah di masa depan. Berita ekonomi buruk akan kembali menjadi kabar baik bagi emas."
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (13/9/2023) bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS, yang merupakan ukuran utama inflasi, naik 0,6 persen pada Agustus, kenaikan bulanan terbesar pada tahun 2023; dan naik 3,7 persen dari tahun lalu. Para ekonom memperkirakan kenaikan masing-masing sebesar 0,6 persen dan 3,6 persen.
Data IHK yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada November, sehingga mengurangi harga emas.
Para analis pasar berpendapat bahwa data IHK AS terbaru memberikan sedikit kejelasan terhadap prospek kebijakan Federal Reserve.
Fed kemungkinan tidak akan melakukan perubahan pada keputusan suku bunga minggu depan. Untuk melawan inflasi, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 5,25 persen dari basis hanya 0,25 persen pada Maret 2022. Bank sentral dijadwalkan akan memutuskan suku bunga berikutnya pada pertemuan kebijakannya pada 20 September.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember merosot 22,10 sen atau 0,94 persen, menjadi ditutup pada 23,181 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 7,60 dolar AS atau 0,83 persen, menjadi menetap pada 905,20 dolar AS per ounce.
Harga emas spot turun 0,08 persen atau 1,62 poin ke US$1.906,50 per troy ounce pada 14.36 WIB.
Sementara harga emas Comex kontrak Desember 2023 melemah 0,24 persen atau 4,60 poin ke US$1.927,90 per troy ounce.
Harga emas spot naik 0,05 persen atau 1,03 poin ke US$1.909,15 per troy ounce pada 12.16 WIB.
Sementara harga emas Comex kontrak Desember 2023 melemah 0,08 persen atau 1,60 poin ke US$1.930,90 per troy ounce.
Harga emas spot naik 0,07 persen atau 1,42 poin ke US$1.909,54 per troy ounce pada 10.30 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 justru melemah 0,09 persen atau 1,80 poin ke US$1.930,70 per troy ounce.