Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Siapkan 4 Skema Perdagangan Bursa Karbon

Bursa Efek Indonesia (BEI) merancang empat skema perdagangan bursa karbon di Indonesia.
Iman Rachman, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2022-2026. Bursa Efek Indonesia (BEI) merancang empat skema perdagangan bursa karbon di Indonesia.
Iman Rachman, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2022-2026. Bursa Efek Indonesia (BEI) merancang empat skema perdagangan bursa karbon di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merancang empat skema perdagangan bursa karbon di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu kesiapan BEI yang sebelumnya telah mengajukan permohonan sebagai penyelenggara perdagangan karbon dalam negeri.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menyebut pihaknya telah menyiapkan empat mekanisme perdagangan dalam Bursa Karbon.

Skema pertama adalah perdagangan karbon pada pasar reguler.  Sama seperti sistem perdagangan saham, skema pasar regular di bursa karbon juga akan memberikan kesempatan kepada pengguna jasa untuk menyampaikan bid and ask (permintaan dan penawaran). 

"Nantinya penjual dan pembeli akan menetapkan harga jual karbon dari mulai Rp1 dan akan ada continous auction dan akan terbentuk harga yang ditetapkan," ujarnya dalam agenda 'Sustainability in Action: Opportunities for a Better Tomorrow in Indonesia', Rabu (13/9/2023). 

Skema selanjutnya, ujar Iman, adalah pasar lelang atau auction market. Melalui mekanisme ini, regulator akan menetapkan harga awal karbon dan para pembeli akan melaksanakan lelang dari harga yang telah ditentukan. Mekanisme ini hampir mirip dengan pelaksanaan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, di mana pemilik saham melakukan penjualan satu arah. 

Kemudian, terdapat skema pasar negosiasi atau negotiated trading. Skema ini akan memberikan kesempatan bagi pedagang dan pembeli karbon melakukan transaksi di luar bursa karbon, misalnya seperti transaksi bilateral. 

Namun demikian, Iman menegaskan bahwa kedua pihak tersebut harus melaporkan data rekap transaksi yang terdiri dari harga serta volume karbon ke penyelenggara bursa karbon. 

Terakhir, otoritas bursa juga akan menyiapkan skema marketplace, di mana proyek ke depannya dapat diperlihatkan selayaknya marketplace pada umumnya dan pembeli dapat menyampaikan penawarannya (bid). 

"Pembeli karbon itu nanti bentuknya tidak one on one, artinya pembeli tidak tahu proyek mana yang akan mereka beli. Nanti akan dikonversi menjadi satu unit karbon per satu ton," jelas Iman. 

Adapun, Direktur Utama BEI ini menyebut bahwa dalam penyelenggaraan bursa karbon di Indonesia, akan ada dua jenis produk yang diperdagangkan. Keduanya adalah Persetujuan Teknis Batas atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) serta Sertifikasi Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). 

Sebagaimana diketahui, BEI resmi mengajukan permohonan sebagai penyelenggara perdagangan bursa karbon kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Permohonan BEI tersebut menyusul langkah OJK yang menerbitkan Surat Edaran OJK (SEOJK) Nomor 12 Tahun 2023 tentang Tata Cara Penyelenggara Karbon melalui Bursa Karbon pada Kamis (7/9/2023). 

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan bahwa pihaknya sejauh ini telah melaporkan seluruh persyaratan yang ditetapkan dalam SEOJK 12/2023, yang diterbitkan sebagai aturan turunan dari Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Bursa Karbon. 

"BEI juga telah melakukan kajian, melakukan studi banding, mempersiapkan sistem, persiapan SDM, serta persiapan-persiapan lainnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (8/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper