Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi China Alami Perlambatan, Indo Premier Pantau BBNI hingga GOTO

PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) merekomendasikan 5 saham untuk perdagangan pekan ini di tengah ekonomi China yang sedang melambat.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) merekomendasikan 5 saham untuk perdagangan saham pekan ini di tengah kondisi ekonomi China, partner dagang terbesar Indonesia sedang melambat.

Pada akhir pedagangan pekan lalu, Jumat (8/9/2023) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah  0,75 persen atau 52 poin ke level 6.925. Equity Analyst IPOT Dimas Krisna Ramadhani mengungkapkan tiga sentimen yang mempengaruhi pasar minggu lalu.

Sentimen pada minggu lalu di antaranya adalah neraca dagang China, pemangkasan produksi oleh OPEC+, dan Indeks The Financial Times Stock Exchange (FTSE) low carbon. Dimas mengatakan data neraca dagang China mencatatkan surplus sebesar US$68,36 miliar, kurang dari US$73,9 miliar pada konsensusnya.

Hal tersebut disebabkan penurunan ekspor yang lebih dalam dibandingkan dengan impor, dipicu oleh lemahnya permintaan dari dalam negeri maupun mitra dagang luar negeri China. Selain itu, melambatnya ekonomi China juga disebabkan oleh sektor properti yang menyumbang 20-30 persen Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) China.

Di sisi lain, Arab Saudi memangkas 1 juta barel per hari dan Rusia 300.000 barel per hari hingga akhir tahun. Pemangkasan produksi oleh OPEC+ ini membuat harga minyak berjangka WTI naik dan sempat diperdagangkan di harga $87 per barel yang merupakan level tertinggi sejak November.

“Saham energi seperti MEDC dan AKRA naik signifikan dan memicu komoditas substitusi juga ikut naik seperti batu bara naik 1 persen sepanjang minggu lalu, seperti ADRO naik 7 persen sepanjang minggu lalu.” kata Dimas dalam siaran pers terbaru IPOT, Senin (11/9/2023).

Sentimen ketiga, yakni Indeks FTSE low carbon berdampak pada GOTO. Masuknya GOTO ke indeks Environmental, Social, dan Governance (ESG) membuatnya memiliki eksposur yang luas secara global. Harga saham GOTO naik 5,49 persen ke Rp96 dengan nilai transaksi sebesar Rp370 miliar pada perdagangan sesi I, Kamis (7/9/2023).

Adapun di minggu ini, Dimas mengimbau para investor untuk memperhatikan tiga sentimen yang akan menjadi katalis IHSG. Di antaranya adalah inflasi Amerika, produksi industri China, dan neraca perdagangan Indonesia.

Pada bulan Juli lalu, inflasi Amerika berada di level 3,2 persen YoY, jauh dari target yang ditetapkan di level 2 persen. Dimas mengatakan, hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan suku bunga The Fed pada 21 September nanti.

Sentimen kedua, produksi industri China yang trennya dalam empat bulan terakhir cenderung menurun secara bulanan. Penurunan tren disebabkan kenaikan aktivitas manufaktur yang lebih lambat.

Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus dalam 39 bulan terakhir, bahkan diprediksi masih akan mencatatkan surplus. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan ekspor komoditas seperti nikel, bersamaan dengan harga komoditas global yang masih tinggi.

Dengan sejumlah data ekonomi dan sentimen di atas, IPOT merekomendasikan 5 saham untuk trading minggu ini. (Daffa Naufal Ramadhan)

Berikut ini 5 saham yang direkomendasikan IPOT:

1.      Buy on Pullback BBNI (Support: Rp8.900, Resistance: Rp10.000)

2.      Buy on Pullback GOTO (Support: Rp89, Resistance: Rp108)

3.      Buy on Pullback MEDC (Support: Rp1.310, Resistance: Rp1.790)

4.      Buy on Pullback PTPP (Support: Rp630, Resistance: Rp825)

5.      Buy TPMA (Support: Rp555, Resistance: Rp700).  

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper