Bisnis.com, JAKARTA – Emiten komponen otomotif PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk. (AEGS) dijadwalkan mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (11/9/2023). AEGS menjadi perusahaan tercatat ke-66 di BEI pada 2023.
AEGS melepas sebanyak 400 juta saham baru dengan nominal Rp50 per saham, atau setara 39,76 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan menetapkan harga penawaran sebesar Rp100 per saham. Alhasil, AEGS meraup dana segar hasil IPO hingga Rp40 miliar.
Adapun, dana hasil IPO sekitar Rp10,30 miliar akan digunakan untuk pembelian tanah beserta bangunan pabrik, kantor dan gudang di daerah Cirebon, Jawa Barat. Kemudian sebanyak Rp1,26 miliar akan digunakan untuk pembangunan gudang baru.
Selanjutnya AEGS akan menggunakan Rp3,66 miliar dana IPO untuk belanja modal pabrik penunjang operasional seperti pembelian reach truck, forklift 3 ton TCM Mesin diesel, mesin bubut Winho, dan-lain-lain. Sementara sisanya untuk modal kerja, modal operasional, dan pembelian persediaan perseroan.
Ditinjau kinerja keuangannya, sepanjang 2022 AEGS membukukan penjualan sebesar Rp27,61 miliar atau naik 60,41 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 sebesar Rp17,21 miliar.
Beban pokok penjualan pun naik menjadi Rp23 miliar dibanding Rp14,01 miliar pada 2021. Alhasil, laba bersih AEGS sepanjang 2022 sebesar Rp825,88 dibanding periode tahun sebelumnya Rp122,77 miliar.
Baca Juga
Untuk menarik minat calon investor, selain menawarkan saham, AEGS juga menerbitkan waran seri I sebanyak 100 juta atau setara 16,50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Waran seri I ini memiliki rasio 1:4 terhadap saham baru, artinya setiap pemegang 4 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I. Waran ini memiliki nilai nominal Rp50 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp90. Dana yang dapat diraih dari penerbitan waran ini adalah Rp9 miliar.
Sebagai informasi, Anugerah Spareparts Sejahtera didirikan pada tahun 2015 dan bergerak di bidang industri filter kendaraan bermotor yaitu filter oli dan filter bahan bakar, serta perdagangan filter udara, dan filter kabin AC.
Sementara itu, BEI mencatat terdapat 26 perusahaan yang berada dalam antrean penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) per 8 September 2023. Jumlah IPO pada tahun ini pun berpotensi menembus rekor tertinggi sepanjang masa.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai 8 September 2023, terdapat 65 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan dana dihimpun Rp49,4 triliun. Sementara itu, 26 perusahaan berada dalam pipeline perusahaan tercatat BEI.
"Hingga saat ini terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman, dikutip Sabtu (9/9/2023).
Dengan antrean ini, pencatatan emiten baru 2023 berpotensi mencapai 91 perusahaan tercatat jika 26 perusahaan tersebut melakukan IPO tahun ini.