Bisnis.com, JAKARTA - Mandiri Asset Management membagikan sejumlah tips bagi masyarakat yang akan mulai berinvestasi di usia muda.
Head of Sales Mandiri Manajemen Investasi Vina Cahyadi mengatakan, hal pertama yang perlu diperhatikan para calon investor adalah terkait legalitas produk investasi, di mana produk yang ditawarkan harus memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pemeriksaan legalitas produk investasi, ujar Vina, penting untuk diperhatikan agar calon investor dapat terhindar dari jebakan investasi bodong yang marak terjadi di tanah air.
"Nomor satu pastikan produknya legal, terdaftar di OJK, diawasi oleh OJK, produknya ada izin. Itu dulu yang penting, jadi jangan sampai investor membeli produk investasi bodong," jelasnya dalam acara Hypetalk 'Generasi Si Paling Investasi 2023', Kamis (7/9/2023).
Selanjutnya, instrumen investasi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan investasi serta kebutuhan dari masing-masing investor.
Contohnya saja, calon investor dapat memilih produk reksa dana pasar uang jika mereka ingin memperoleh keuntungan dalam waktu serta berinvestasi pada instrumen yang minim risiko.
Baca Juga
Sebaliknya, bagi para calon investor yang berencana untuk melakukan investasi jangka panjang, maka dapat memilih produk reksa dana saham yang biasanya memiliki jatuh tempo mulai dari 5 tahun.
Reksa dana saham juga cocok bagi para investor yang ingin mendapatkan tingkat return yang lebih baik, di mana return reksa dana saham biasanya berada di kisaran 10-20 persen.
Kemudian, bagi masyarakat yang baru akan memulai investasi, maka sebaiknya dapat memilih instrumen investasi yang mudah untuk dipahami dan dipelajari, misalnya seperti obligasi pemerintah.
Adapun obligasi pemerintah juga merupakan suatu contoh instrumen investasi yang cenderung minim risiko karena pelaksanaannya telah dijamin oleh negara. Selain itu, obligasi pemerintah juga memiliki tingkat kupon atau imbal hasil yang tetap (fixed rate).
Artinya, para investor obligasi pemerintah ke depannya akan memperoleh imbal hasil dengan besaran yang sama setiap bulannya, dan dana tersebut dapat dijadikan sebagai passive income.
"Lalu, untuk pemula menurut saya mulai dari yang simple dulu, dimulai dari instrumen yang gampang atau mudah dimengerti dan dipelajari seperti obligasi pemerintah, contohnya ORI, sukuk ritel, sukuk tabungan, dsb," pungkas Vina.