Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok 0,76 persen sepanjang perdagangan pekan ini, 4 – 8 September 2023. Sementara itu, kapitalisasi pasar Bursa juga tepantau susut 0,45 persen menjadi 10,234 triliun.
Pj.S Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami pelemahan 0,76 persen pada posisi 6.924,78 dari 6.977,65 pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat susut sebesar 0,45 persen menjadi Rp10.234 triliun dari Rp10.280 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga ambles 9,10 persen. menjadi Rp9,97 triliun dari Rp10,97 triliun pada penutupan pekan lalu.
"Pelemahan terjadi rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang turun 9,10 persen menjadi Rp9,97 triliun dari Rp10,97 triliun pada penutupan pekan lalu," katanya dikutip Sabtu (9/9/2023).
Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini juga mengalami penurunan sebesar 2,05 persen menjadi 1.121.707 transaksi dari 1.145.216 transaksi pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, Investor asing pada Jumat (8/9/2023) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,11 triliun dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,28 triliun.
Baca Juga
Analis memproyeksikan IHSG akan melanjutkan pullback ke level support 6.880-6.900 pada Senin (11/9/2023) pekan depan.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan IHSG berpotensi melanjutkan pullback ke support area 6.880-6.900 di Senin (11/9/2023). Hal ini terindikasi dari Stochastic RSI dan MFI yang cenderung menurun. Serta, pelebaran negative slope pada MACD.
Phintraco Sekuritas melihat resistance IHSG berada pada level 7.000 dan support berada pada level 6.880.
Menurut Phintraco Sekuritas sentimen datang dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023. Konferensi ini menghasilkan sejumlah kesepakatan, terutama pada sektor energi dan pertambangan di antara lain, hilirisasi industri, ekosistem EV dan ekspor-impor listrik.
"Hal ini berpotensi memicu rebound jangka pendek pada saham-saham energi dan basic materials," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Jumat (8/9/2023).
Masih dari dalam negeri, pasar akan memperhatikan perilisan data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) serta ekspor dan impor bulan Agustus 2023 (15/9/2023).
Hal tersebut menyusul kondisi ekspor dan impor Tiongkok yang masih terkontraksi pada Agustus 2023. Pasar juga akan memperhatikan penurunan cadangan devisa Indonesia sebesar US$600 juta month to month ke US$137,1 miliar per 31 Agustus 2023.
Dari eksternal, Tiongkok akan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke 0,2 persen yoy di Agustus 2023 dari -0,3 persen yoy di Juli 2023 (9/9/3034). Kondisi ini membangun keyakinan pemulihan aktivitas ekonomi di Tiongkok di Agustus 2023.
Selain Tiongkok, AS juga akan merilis data inflasi bulan Agustus 2023 pada 13 September 2023.
Phintraco Sekuritas menuturkan pasar dapat memperhatikan sejumlah saham dengan peluang rebound lanjutan pada pekan depan. Saham-saham tersebut seperti KEEN, MAPI, PGEO, MYOR, INTP, dan SMRA.
____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.