Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukalapak.com (BUKA) berhasil menumbuhkan kinerja dan memangkas kerugian di tengah tantangan pesaing social commerce.
AVP of Media and Communication Fairuza Ahmad Iqbal mengatakan EBITDA yang disesuaikan dari Bukalapak mencapai Rp125 miliar pada kuartal II/2023.
Menurut Fairuza, kerugian Bukalapak menurun 65 persen dari tahun sebelumnya dan menurun 20-30 persen dari ekspektasi. Diketahui, proyeksi adjusted EBITDA loss sebelumnya sebesar Rp150 miliar hingga Rp175 miliar untuk kuartal ini.
“Angka tersebut mencerminkan peningkatan sebesar 30 persen (dalam hal kerugian) dari proyeksi awal yang diberikan,” ujar Fairuza kepada Bisnis, Kamis (7/9/2023).
Fairuza mengaku pencapaian ini dapat tercapai karena Bukalapak terus berupaya untuk mengikuti perkembangan dan melakukan inovasi teknologi bagi para UMKM dan pelanggan.
Selain itu, Bukalapak juga terus mengembangkan specialty platform yang memanfaatkan traffic dan user base dari lini bisnisnya. Kemudian, Bukalapak juga mengutamakan keefektifan proses bisnis dalam merancang strategi marketing, promosi, dan kegiatan operasional.
Baca Juga
“Dengan tujuan memberikan dampak serta nilai tambah maksimal dengan biaya yang efisien,” ujar Fairuza.
Alhasil, Fairuza mengaku bisnis utama yang dijalankan Bukalapak sudah menghasilkan pertumbuhan yang positif. Diketahui, marketplace Bukalapak membukukan penghasilan senilai Rp682 miliar. Sementara pendapatan dari lini bisnis online to offline (O2O) senilai Rp521 miliar.
Dengan demikian, Fairuza mengatakan Bukalapak akan tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencapai pertumbuhan menuju profitabilitas yang berkelanjutan.