Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kelapa sawit Grup Maktour PT Menthobi Karyatama Raya Tbk. (MKTR) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp986,9 miliar atau naik 57 persen sepanjang 2023. Pendapatan tersebut diraih dengan sederet aksi anorganik seperti akuisisi pabrik dan pembangunan pabrik baru.
Direktur Utama MKTR Harry M. Nadir mengatakan potensi pendapatan konservatif tersebut seiring dengan target kenaikan produksi dan penjualan crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK).
“CPO sebesar 80.769 ton sepanjang 2023, melonjak 81,5 persen dibandingkan dengan produksi tahun lalu 44.518 ton. Begitu juga Palm Kernel (PK) yang berpotensi melesat sebesar 102 persen dari 7.332 ton pada 2022 menjadi 14.804 ton pada 2023,” katanya dalam paparan publik, Rabu (6/9/2023).
Harry mengatakan target tersebut didasari oleh akuisisi anak usaha PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya (KSO) yang memberikan kontribusi sebesar Rp441,5 miliar terhadap total potensi pendapatan MKTR pada sepanjang 2023.
Selain berbekal akuisisi anak usaha, MKTR juga menyiapkan beberapa strategi anorganik guna mendongkrak produksi CPO dan PK.
MKTR saat ini sedang tahap finalisasi pembangunan pabrik Palm Kernel Oil yaitu Kernel Crushing Plant (KCP). Saat ini, proses pembangunan pabrik telah mencapai 70 persen dan ditargetkan selesai akhir 2023 dan akan aktif berproduksi pada awal 2024.
Baca Juga
Kapasitas produksi KCP diklaim mencapai 60 ton per hari sehingga akan menghasilkan 8.208 ton Palm Kernel Oil (PKO) dan 9.430 ton Kernel Cake. Potensi kontribusi fasilitas terbaru ini terhadap pendapatan MKTR bisa mencapai Rp139,7 miliar pada 2024.
“Secara konservatif kami berharap bisa mendorong pertumbuhan pendapatan sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 saat MKTR resmi menjadi perusahaan publik,” imbuhnya.
Selain menggenjot produksi CPO dan PK, MKTR juga memiliki sumber pendapatan baru dari produksi pupuk organik dan hayati. Melalui entitas anak yaitu PT Menthobi Hijau Lestari (MHL) merupakan pionir produsen pupuk organik padat berbentuk granule berbahan baku limbah perkebunan dengan kapasitas produksi mencapai 3 sampai 5 ton per jam.
Sementara itu, dalam laporan keuangan semester I/2023, MKTR membukukan penurunan pendapatan menjadi Rp282,72 miliar dari sebelumnya tercatat sebesar Rp351,07 miliar. Akibatnya laba tahun berjalan setelah efek penyesuaian laba merging entities menjadi Rp4,63 miliar atau anjlok 82,39 persen.