Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Prospek Saham LQ45 di Tengah Kebijakan ARB Simetris

Kebijakan ARB simetris diprediksi tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham-saham LQ45.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham penghuni Indeks LQ45 terpantau mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan saham Selasa, (5/9/2023), atau hari kedua pemberlakuan kebijakan Auto Rejection Bawah (ARB) simetris.

Berdasarkan data RTI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,07 persen ke level 6.991,70 pada perdagangan hari ini. Sebagian besar saham LQ45 pun ikut mengalami koreksi.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.972—7.014, sebanyak 236 saham menguat, 286 saham melemah, dan 232 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp10.336 triliun.

Dari jajaran 45 saham penghuni Indeks LQ45, tercatat sebanyak 12 saham menguat, 11 saham stagnan, dan 22 saham melemah hingga penutupan perdagangan hari ini. Indeks LQ45 pun terkoreksi 0,13 persen atau 1,25 poin ke level 968,66.

Kenaikan saham tertinggi dipimpin oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang menguat 2,95 persen ke level Rp6.975 per saham. Disusul PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang menguat 2,18 persen ke level Rp24.625 per saham.

Sedangkan beberapa saham LQ45 yang ditutup stagnan di antaranya yaitu ADRO, ANTM, ASII, BBCA, BBRI, BMRI, hingga TOWR.

Sementara itu, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menjadi saham LQ45 terboncos hari ini dengan pelemahan 4,25 persen ke level Rp1.465 per saham. Diikuti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang turun 3,23 persen ke level Rp90 per saham.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, prospek saham-saham di LQ45 akan kembali kepada sektor yang terdampak sentimen global maupun dalam negeri, dan kembali kepada prospek emiten terkait. Menurutnya, kebijakan ARB simetris tidak berpengaruh signifikan terhadap saham LQ45.

"Sejauh ini kebijakan ARB tidak memberikan dampak yang begitu besar bagi saham-saham yang memiliki market cap yang besar atau saham saham lapis 1," ujar Nico kepada Bisnis dikutip Selasa, (5/9/2023).

Menurutnya, ARB simetris akan memberikan dampak bagi saham-saham yang termasuk ke dalam kategori memiliki volatilitas tinggi di pasar, seperti saham lapis 2 dan 3. Sehingga, ARB simetris akan memberikan volatilitas terhadap saham tersebut jauh lebih besar untuk mengalami penurunan. 

"Volatilitas ini sebetulnya akan jauh lebih menyenangkan bagi para trader saham yang memang fokus utamanya untuk transaksi jangka pendek. Tetapi lebih memberikan kehati-hatian bagi pelaku pasar dan investor sebelum masuk membeli saham tersebut," jelasnya.

Nicodemus merekomendasikan buy untuk saham-saham LQ45 pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas, di antaranya yakni AMRT (TP: Rp3.150), ASII (TP: Rp7.700), BBCA (TP: Rp10.050), BBNI (TP: Rp11.300), BBRI (TP: Rp6.200), BMRI (TP: Rp6.500), EXCL (TP: Rp2.900), ICBP (TP: 13.600), INDF (TP: Rp9.100), TLKM (TP: Rp4.700).

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper