Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan menguji level resistance ke 7.000 pada perdagangan hari ini, Senin (4/9/2023).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa level penguatan tersebut bisa dicapai jika IHSG dapat terus mempertahankan posisinya di atas 6.930.
Adapun, pergerakan indeks komposit hari ini akan dibayangi oleh sejumlah sentimen. Dari dalam negeri, ada pengaruh dari perilisan data inflasi Indonesia yang berada di level 3,27 persen yoy, dari sebelumnya 3,07 persen yoy pada Juli 2023.
Masih dari dalam negeri, pelaku pasar juga akan menantikan rilis data cadangan devisa pada Kamis (7/9/2023) dan Indeks Keyakinan Konsumen bulan Agustus 2023 pada Jumat (8/9/2023).
Bergeser ke mancanegara, mayoritas indeks Wall Street berhasil menguat di perdagangan pertama bulan September 2023, yakni Jumat (1/9/2023). Penguatan tersebut sekaligus mendorong penguatan mingguan terbaik Wall Street sejak Juli 2023.
Selanjutnya, ada pengaruh dari kenaikan tingkat pengangguran ke level 3,8 persen pada Agustus 2023, dari sebelumnya 3,5 persen pada Juli 2023 juga akan semakin memperkuat keyakinan pasar terhadap kebijakan akomodatif The Fed.
Baca Juga
Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas mengatakan bahwa sektor bahan baku dan energi berpotensi menopang IHSG. Hal ini sejalan dengan adanya kenaikan PMI Manufaktur Indonesia ke 53,9 pada Agustus 2023, dari sebelumnya 53,3 pada Juli 2023.
“Selain itu, kondisi supply minyak akan lebih ketat, akibat Badai Idalia di Florida, AS. Penguatan ini diperkirakan masih berlanjut hingga pekan depan,” jelas Valdy dalam riset harian Phintraco Sekuritas, Senin (4/9/2023).
Dipengaruhi berbagai sentimen di atas, maka Phintraco menyarankan agar investor dapat mencermati potensi cuan dari berbagai saham emiten tambang seperti ELSA, ADRO, ITMG, hingga PTBA.
Pasar juga dapat memperhatikan saham yang berpotensi mengalami rebound lanjutan pada pekan depan, seperti MAPI, JPFA, ACES, serta ICBP.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.