Bisnis.com, JAKARTA - Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih lesu di kisaran Rp10 triliun sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (ytd). Hal itu membuat BEI melakukan berbagai upaya untuk mengerek transaksi harian saham agar mencapai target.
Mengacu data statistik BEI per Kamis, (31/8/2023) nilai transaksi harian saham tercatat sebesar Rp10,37 triliun atau masih di bawah target yang ditetapkan oleh BEI sebesar Rp14,75 triliun hingga akhir tahun ini.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, penurunan RNTH saham ini tidak hanya dialami di pasar modal Indonesia, tetapi juga dialami oleh berbagai Bursa global lainnya.
"Untuk RNTH kalau kita lihat ini memang fenomena yang dihadapi oleh Bursa di seluruh dunia. Kalau kita melihat data-data yang ada di bursa global, memang semuanya sama, menghadapi RNTH yang sedang turun," ujar Jeffrey dalam diskusi virtual, Kamis, (31/8/2023).
Dia mengatakan, BEI juga akan menyampaikan lebih lanjut jika nantinya target RNTH akan direvisi. “Apakah nanti ada revisi target atau tidak, tentu nanti akan kami sampaikan kemudian," paparnya.
Menurutnya, upaya yang dapat dilakukan BEI untuk meningkatkan RNTH tidak serta-merta dapat dilakukan dalam waktu singkat, karena hal itu membutuhkan waktu. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu penambahan produk sehingga investor dapat memilih beragam produk untuk menentukan strategi investasi.
Baca Juga
"Apakah itu penambahan jumlah waran terstruktur, atau produk-produk baru yang kita kaji dan tunggu momennya untuk diluncurkan, misalnya single stock futures," katanya.
Jeffrey mengatakan, upaya lainnya untuk meningkatkan rata-rata nilai transaksi harian saham adalah mengkaji aturan terkait saham yang bisa ditransaksikan secara margin.
"Kemudian kita mengkaji aturan tentang perdagangan margin. Tentu banyak hal akan kita lakukan untuk mendukung pertumbuhan RNTH ke depannya," pungkasnya.
Selain itu, BEI berupaya meningkatkan transaksi saham salah satunya dengan menggaungkan kampanye "Aku Investor Saham", slogan tersebut diluncurkan pada 10 Agustus 2023 bertepatan dengan HUT Pasar Modal Indonesia ke-46. BEI berharap slogan baru tersebut dapat meningkatkan jumlah investor saham di Indonesia.
Adapun, BEI mencatat jumlah investor di pasar modal terus bertumbuh hingga mencapai 11,54 juta investor hingga 25 Agustus 2023. Sementara itu, berdasarkan komposisinya per Juli 2023, sebanyak 47,7 persen investor berasal dari institusi asing, 34,2 persen berasal dari institusi domestik, dan 18,1 persen sisanya dari investor ritel.