Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan bergerak sideways dan cenderung melemah jelang rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar pada 23-24 Agustus 2023.
Pada perdagangan kemarin, Selasa (22/8/2023) IHSG ditutup ditutup menguat 0,73 persen sehingga parkir di 6.916,45. Indeks komposit sempat mencapai posisi tertinggi di 6.927,44 dan terendah di 6.860,68 sepanjang sesi perdagangan. Sebanyak 274 saham ditutup parkir di zona hijau, 235 saham melemah, dan 239 saham lainnya ditutup di posisi yang sama dengan harga kemarin.
Di kawasan Asia, data Bloomberg menunjukkan Nikkei 500 menguat 0,84 persen dan Shanghai composite menguat 0,88 persen. Dari bursa Hong Kong, Hang Seng menguat 0,95 persen dan KOSPI di Korea Selatan menguat 0,28 persen.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, proyeksi pelemahan IHSG sejalan dengan ekonomi China yang semakin mengkhawatirkan. Pertumbuhan penjualan ritel China secara tahunan mengalami perlambatan, pada Juli 2023 tercatat di level 2,5 persen setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 3,1 persen.
Alhasil, kondisi tersebut membuat harga komoditas logam mineral melemah, seperti nikel, timah dan tembaga. Sementara itu, Evergrande, perusahaan properti asal China mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) setelah gagal bayar utang (default) sebesar US$330 miliar.
"katalis RDG Bank Indonesia (BI) berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG," ujar Ratih dalam riset, dikutip Rabu, (23/8/2023).
Baca Juga
Menurutnya, meskipun inflasi tahunan nasional periode Juli 2023 berada dalam target BI di level 3,08 persen, namun diproyeksikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate masih berada di level 5,75 persen pada pertemuan RDG Agustus mendatang.
Adapun, suku bunga sebesar 5,75 persen telah berlangsung sejak Januari 2023. Pertimbangan suku bunga yang masih di level tersebut, yaitu untuk menjaga inflasi dalam target 2-4 persen hingga akhir tahun dan meminimalisir depresiasi nilai tukar rupiah.
Suku bunga dan pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi memperlambat kinerja sektor yang sensitif terhadap katalis tersebut di antaranya sektor yang berbasis impor yaitu komponen otomotif dan segmen ritel dengan produk impor, emiten dengan bahan baku impor dan memiliki global bond.
Sedangkan sektor yang kurang diuntungkan dengan tren suku bunga tinggi, yaitu sektor properti dan konstruksi.
Sementara itu, Tim Analis Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak fluktuatif cenderung sideways pada hari ini seiring dengan adanya sentimen global dan domestik.
"Sentimen beragam dari indeks-indeks global berpotensi membayangi pergerakan IHSG pada Rabu [23/8]. IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif atau cenderung sideways di rentang 6.880-6.930" ujar Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy K. dalam riset Rabu, (23/8/2023).
Dia mengatakan, pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG di angka 6.950, sedangkan level pivot di angka 6.880 dan level support pada 6.830.
Dari sentimen dalam negeri, RDG BI diyakini kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen pada Kamis, (24/8/2023). Pelemahan nilai tukar rupiah dan potensi kenaikan inflasi diperkirakan belum cukup signifikan untuk mendorong BI menaikan suku bunga acuannya.
Sementara itu dari sentimen global Nasdaq berakhir flat 0,06 persen pada Selasa (22/8). Akan tetapi, DJIA dan S&P 500 terkoreksi pada perdagangan kemarin. Hal ini sejalan dengan pelemahan harga saham perusahaan-perusahaan bank dan ritel.
Pelemahan harga saham perbankan dipicu oleh penurunan credit ratings sejumlah bank di Amerika Serikat (AS) oleh S&P Global pada Senin, (21/8). Sementara kekhawatiran terhadap outlook pada 2023 memicu pelemahan harga saham perusahaan ritel di AS.
Dari data ekonomi, pelaku pasar menantikan pidato sejumlah petinggi Federal Reserve (The Fed), sebelum pidato Kepala The Fed Jerome Powell pada akhir pekan nanti Jumat, (25/8).
Berlawanan dengan Wall Street, mayoritas indeks di Eropa ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Penguatan ini kembali terjadi ketika US 10-year Treasury Yield dan US 30-year Treasury Yield kembali menguat ke level tertinggi masing-masing sejak 2007 dan 2011.
Rekomendasi saham potensial dari Phintraco Sekuritas hari ini meliputi BBCA, BMRI, BBRI, TLKM, ASII, UNTR, ITMG dan HRUM.
____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG naik 0,45 persen atau 31,05 poin ke 6.947,50 pada 14.05 WIB.
Sejak tadi pagi, IHSG nyaman di zona hijau dengan pergerakan di kisaran 6.920,17-6.959,43.
IHSG naik 0,43 persen atau 29,69 poin ke 6.946,14 pada penutupan perdagangan sesi I.
IHSG bergerak pada rentang 6.920 hingga 6.955 sepanjang sesi.
Tercatat 259 saham menguat, 230 melemah dan 228 stagnan.
IHSG naik 0,20 persen atau 13,97 poin ke 6.930,42 pada awal perdagangan.
Sebanyak 178 saham menguat, 100 melemah dan 232 stagnan.