Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$269 juta atau setara Rp4,03 triliun (kurs jisdor Rp15.000) sepanjang semester I/2023.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan serapan belanja modal sepanjang paruh pertama 2023 lebih tinggi 71 persen dibandingkan dengan peirode semester I/2022 yang tercatat sebesar US$157 juta.
“ADRO telah berinvestasi pada alat berat, tongkang dan infrastruktur pendukung pada rantai pasokan, sambil memulai investasi di smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya,” katanya dalam keteangan resmi, dikutip Rabu (23/8/2023).
Realiasi capex tersebut digunakan terutama untuk pembelian dan penggantian alat berat dan kapal, investasi awal pada smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya, serta investasi pada infrastruktur.
Adaro mendapatkan pemenuhan pembiayaan (financial close) untuk smelter aluminium dan fasilitas pendukung terkait pada bulan Mei 2023, dengan perolehan total US$1,58 miliar dan Rp2,5 triliun.
Jika dilihat dari laporan keuangan, ADRO melaporkan arus kas keluar bersih yang digunakan pada aktivitas investasi sebesar US$251 juta, atau naik 40 persen dari semester I/2023, terutama karena peningkatan 77 persen pada pembelian aset tetap hingga menjadi US$262 juta.
Baca Juga
Aset tetap per akhir juni 2023 sebesar US$1,55 miliar mewakili kenaikan 14 persen dari akhir Juni 2022 karena peningkatan belanja modal pada periode ini, yang terutama digunakan untuk alat berat, kapal, dan smelter aluminium. Aset tetap meliputi 16 persen total aset.
Total aset tercatat naik 11 persen year-on-year menjadi US$$9,73 miliar dari $8,78 miliar per akhir semester I/2022, karena saldo kas naik 23 persen menjadi US$2.762 juta.
Per akhir Juni 2023, kas dan setara kas meliputi 28 persen dari total aset. Aset lancar naik 13 persen menjadi US$4,05 miliar, terutama karena kenaikan saldo kas. Aset non lancar sebesar US$5,67 miliar mencerminkan kenaikan 9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya karena kenaikan aset tetap dan investasi pada ventura bersama.
Sementara itu, arus kas ADRO dari aktivitas operasi turun 95 persen menjadi US$72 juta dari US$1,35 miliar y-o-y karena peningkatan pembayaran royalti dan pajak penghasilan.
ADRO membayar pajak penghasilan sebesar US$1,37 miliar, terutama karena pelunasan pajak sepanjang 2022 diselesaikan pada semester I/2023. Lebih lanjut, efektif pada tahun 2023, tarif pajak penghasilan badan AI turun menjadi 22 persen dari 45 persen.