Bisnis.com, JAKARTA — Sederet saham emiten batu bara seperti PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), hingga PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) kompak mengalami kenaikan didorong oleh naiknya harga batu bara.
Pada perdagangan Selasa, (22/8/2023) harga batu bara kontrak Oktober di pasar ICE Newcastle ditutup naik 1,58 persen di posisi US$166,75 per ton. Di lain sisi, untuk batu bara kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup naik 0,75 persen ke level US$150 per ton.
Alhasil, saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) ditutup naik 3,05 persen ke level Rp2.700 pada perdagangan Selasa, (22/8/2023). ADRO juga baru saja melaporkan kinerja semester I/2023 dengan mencatatkan laba bersih sebesar US$995,96 juta atau sekitar Rp14,93 triliun (kurs Jisdor Rp15.000 per Juni 2023).
Kendati demikian, laba bersih ADRO turun 25,97 persen dibandingkan dengan periode sama 2022 yang tembus US$1,34 miliar. Turunnya laba bersih ADRO tak lepas dari koreksi pendapatan bersih sebesar 1,75 persen year-on-year (YoY) dari US$3,54 miliar atau sekitar Rp52,70 triliun menjadi US$3,47 miliar yang setara Rp52,18 triliun.
Selanjutnya, saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) ditutup melesat 6,79 persen ke level Rp2.990 per saham kemarin. Disusul PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang naik 4,16 persen ke level Rp29.400 per saham.
Saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) juga naik 2,40 persen ke level Rp2.130 per saham. Adapun, selain fokus di bisnis batu bara, INDY juga gencar mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dengan meraih pinjaman investor US$45 juta, dan meluncurkan bus listrik INVI.
Baca Juga
Selanjutnya, saham PT Harum Energy Tbk. (HRUM) juga melesat 3,80 persen ke level Rp1.600 per saham. Diikuti saham PT MNC Energy Investment Tbk. (IATA) milik Hary Tanoesoedibjo yang naik 3,45 persen ke posisi Rp60 per saham.
Di lain sisi, saham emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) terpantau stagnan di level Rp18.575 per saham. Sementara saham PT ABM Investama Tbk. (ABMM) favorit Lo Kheng Hong terpantau naik 2,78 persen.
Sementara itu, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) milik Grup Bakrie terpantau terkoreksi 2,05 persen ke level Rp143 per saham. Disusul saham PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) yang turun 2,75 persen ke level Rp354 per saham, dan PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) yang melemah 0,75 persen ke level Rp6.650 per saham.