Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten di sektor teknologi seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), hingga PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) mencetak perbaikan kinerja pada semester I/2023. Analis melihat terdapat beberapa tantangan dari perbikan kinerja yang dilakukan emiten-emiten teknologi ini.
Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Wilbert Ham dalam risetnya memperkirakan akan terjadi pertumbuhan yang konservatif pada kinerja emiten-emiten teknologi dengan angka pertumbuhan satu digit karena layanan digital dalam e-commerce dan mobilitas saat ini lebih mahal.
"Kami mengasumsikan peningkatan yang sederhana seiring dengan berkurangnya potensi kenaikan tarif dan penghematan biaya," ujar Wilbert, dikutip Minggu (20/8/2023).
Dia memproyeksikan kinerja untuk layanan digital seperti e-commerce dan mobilitas akan tumbuh lebih lambat.
Meski demikian, dia melihat meski perusahaan teknologi ini menargetkan untung di akhir tahun ini, hal tersebut membuat pasar memerlukan lebih banyak kejelasan mengenai keberlanjutan pendapatan jangka panjang dan pertumbuhan yang potensial di masa depan.
"Dalam cakupan kami, kami memiliki rekomendasi sell untuk GOTO dan hold untuk BUKA," tulisnya.
Baca Juga
Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan dan Laurencia Hiemas dalam riset terbarunya mengenai GOTO menuturkan GOTO berencana untuk menerapkan beberapa strategi baru, termasuk mengurangi biaya transaksi, selective spending, dan ekspansi ke segmen pelanggan budget atau menengah ke bawah.
"Hasil dari dua strategi pertama tercermin dalam kinerja kuartal II/2023 GOTO. Bahkan dengan GTV yang cenderung stabil, perusahaan berhasil mengurangi level rugi bersihnya secara signifikan," kata Farras dan Laurencia, dikutip Minggu (20/8/2023).
Untuk strategi ketiga yang tengah diuji GOTO, lanjutnya, bagian dari strategi ketiga ini adalah mode Hemat yang baru diluncurkan pada layanan on-demand. Mode ini disebut sudah terbukti lebih menguntungkan daripada produk GOTO sebelumnya.
Selain itu, karena mode tersebut menggunakan pendekatan teknologi alih-alih promosi, mode ini menguntungkan seluruh ekosistem GOTO.
Meski demikian, Samuel Sekuritas memutuskan untuk menurunkan target price (TP) setelah mempertimbangkan proyeksi GTV yang lebih rendah, serta positive disruption dari TikTok jika TikTok menjadi social commerce platform yang terintegrasi penuh dan memiliki fintech-nya sendiri.
Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target price Rp130 ke saham GOTO.
Samuel Sekuritas tercatat masih memilih BUKA sebagai favorit di sektor teknologi karena cadangan kas yang melimpah dan upayanya untuk melakukan pertumbuhan organik dan anorganik. Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham BUKA, dengan TP Rp310.