Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) membeberkan sejumlah rencana penghematan setelah menekan kerugian selama semester I/2023.
Wakil Direktur Utama GOTO Thomas Husted menuturkan GOTO telah membuat kemajuan yang sangat baik dalam pemotongan biaya sampai saat ini.
"Namun, saya ingin menekankan kami akan tetap fokus sepenuhnya pada pengurangan basis biaya tetap dalam bulan-bulan mendatang," kata Thomas dalam earning calls GOTO, dikutip Minggu (20/8/2023).
Dia melanjutkan, untuk mencapai tujuan ini, GOTO sedang bekerja pada tiga alur kerja yang berbeda. Pertama, GOTO akan terus menyesuaikan ukuran basis pengeluaran.
Menurut Thomas, GOTO akan fokus mengurangi biaya yang tidak penting pada bisnis inti GOTO.
"Patrick [Walujo] telah menyebutkan beberapa penjualan aset sebelumnya dalam komentar-komentarnya, dan kami akan terus melakukannya. Manfaat dari penjualan aset ini adalah kami juga mengurangi biaya operasi terkait," tutur Thomas.
Baca Juga
Strategi kedua, lanjutnya, GOTO akan fokus untuk meninjau integrasi pasca-merger Gojek-Tokopedia. Menurutnya, manajemen ingin mengoptimalkan cara kerja bisnis-bisnis ini untuk bekerja bersama, termasuk Goto Financial (GTF).
Thomas memandang GOTO harus mencapai lebih banyak penghematan dari alur kerja ini. Selain itu, di saat yang sama GOTO harus mendorong peluang-peluang pendapatan terkait dan ekosistemnya.
Strategi ketiga, menurutnya adalah independensi teknologi. Independensi tersebut berarti mengurangi ketergantungan pada solusi teknologi pihak ketiga.
"Kami telah melakukan analisis mendalam tentang berapa banyak yang kami habiskan untuk solusi-solusi ini, dan nominalnya cukup besar. Jadi kami akan mengalihkan sebagian tim teknologi internal kami dan bekerja pada solusi-solusi yang membuat kami menjadi operasi yang lebih efisien," tutur dia.
Independensi teknologi ini diyakini Thomas akan membantu GOTO meningkatkan Total Adressable Market (TAM) dan mendapatkan lebih banyak pelanggan dengan basis keuntungan.
Sebelumnya, Direktur Utama GOTO Patrick Walujo dalam earning calls menuturkan GOTO akan terus mencari peluang untuk keluar atau melepaskan aset non-inti.
"Kami sedang dalam proses keluar dari bisnis hiburan kami karena ini tidak lagi menjadi bagian inti dari strategi kami," ucapnya.
Dia melanjutkan, GOTO bertindak dengan disiplin ekstrim dalam hal pengeluaran. Menurutnya, GOTO telah mengurangi tenaga kerjanya sebesar 24 persen dalam tiga kuartal terakhir, sambil mengurangi biaya operasional tetap non-personil sekitar 10 persen selama periode yang sama.
"Ini setara dengan penghematan sekitar Rp1 triliun secara tahunan. Namun, masih ada hal yang perlu dilakukan," kata Patrick.