Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) telah membuka empat dari target lima kota besar yang memiliki rute penerbangan umrah langsung ke Jeddah, Arab Saudi. Akan tetapi belum ada kepastian terkait penerbangan dari Bandara Dhoho milik Gudang Garam.
Teranyar, GIAA mengumumkan telah resmi melayani penerbangan langsung ke Jeddah dari Yogyakarta mulai Sabtu (12/8/2023). Sebelumnya, GIAA telah melayani penerbangan umrah langsung dari 3 yaitu Banda Aceh, Kertajati, Makassar.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan layanan penerbangan langsung tersebut dilaksanakan melalui rute penerbangan Yogyakarta–Jeddah (pp), yang dilayani dengan armada A330-300.
"Dengan beroperasinya rute penerbangan tersebut, saat ini Garuda Indonesia menjadi satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan langsung dari Yogyakarta dan Jawa Tengah ke Tanah Suci," kata Irfan dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Dia menjelaskan, pembukaan rute penerbangan langsung ke Tanah Suci dari Yogyakarta merupakan upaya perseroan untuk mengoptimalkan peluang pasar umrah dari DIY dan Jawa Tengah.
Hal ini sekaligus manifestasi dari komitmen besar untuk menghadirkan konektivitas serta pelayanan terbaik bagi masyarakat Muslim dari wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, yang ingin melakukan perjalanan ibadah menuju Tanah Suci.
Baca Juga
Irfan melanjutkan, pembukaan rute penerbangan langsung ke Tanah Suci dari Yogyakarta ini merupakan salah satu strategi pengembangan jaringan yang dilaksanakan perusahaan, khususnya dalam mengoptimalkan pangsa pasar umrah.
Dia menuturkan, pada Agustus hingga September mendatang, GIAA secara bertahap membuka rute penerbangan umrah langsung dari lima kota besar, yaitu Banda Aceh, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, dan Kertajati, yang juga didukung dengan penambahan frekuensi penerbangan dari Jakarta menuju Jeddah dan Madinah.
Bandara Gudang Garam Diupayakan Layani Haji dan Umrah 2024
Adapun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meninjau salah satu proyek strategis nasional (PSN) yaitu Bandara Dhoho Kediri, di Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Jumat (14/7/2023).
Menhub mengungkapkan akan mengupayakan adanya penerbangan Umrah mulai 2024 setelah bandara selesai dibangun.
“Kami akan mulai koordinasi dengan pihak GACA (General Authority of Civil Aviation) atau Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi. Kalau ini disetujui pihak GACA, maka minimal kita akan buka penerbangan Umrah,” ujarnya akhir pekan lalu.
Budi Karya juga mengatakan akan membuka peluang penerbangan haji pada 2024. Untuk itu dia menyarankan untuk menambah fasilitas di sekitar bandara seperti hotel dan fasilitas pendukung lainnya.
“Kami ingin memberikan suatu kualifikasi di bandara ini dengan fasilitas yang lengkap. Kami juga mohon dukungan Bupati Kediri untuk mulai mensosialisasikan bandara ini dan rencana pembukaan penerbangan Umrah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menhub menjelaskan, terus melakukan pembahasan dan berkoordinasi secara intensif dengan Gudang Garam sebagai pihak yang mendanai dan membangun Bandara Kediri, agar penyelesaian pembangunannya dapat dilakukan sesuai dengan target dan dapat segera dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di Kediri dan sekitarnya.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap pada awal 2024 bandara sudah bisa dioperasikan dan digunakan sebagai penerbangan Umrah. “Kalau untuk penerbangan Haji dibutuhkan adanya asrama haji dan Rumah Sakit terdekat yang dipersyaratkan oleh pihak GACA Arab Saudi. Tetapi perlahan dan bertahap kami akan lakukan itu,” ujarnya.
Kehadiran Bandara Kediri diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dari dan ke Kediri dan mempersingkat waktu tempuh. “Jika melewati jalur darat, waktu tempuh perjalanan dari Surabaya atau Malang ke Kediri membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Namun jika menggunakan pesawat hanya sekitar satu jam dan dari Jakarta-Kediri dapat ditempuh sekitar 1,5 jam. Dengan runway atau landas pacu sepanjang 3.300 meter, bandara ini nantinya bisa didarati oleh pesawat jenis apapun,” tambahnya.