Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp642 miliar pada semester pertama 2023 ditopang oleh lini bisnis readymix.
WSBP mencatatkan pendapatan Rp641,67 miliar pada semester I/2023, turun 13,72 persen dari Rp743,78 miliar pada semester I/2022. Pendapatan usaha per Juni 2023 berasal dari produk readymix dan quarry Rp308,32 miliar, precast Rp195,95 miliar, dan jasa konstruksi Rp137,39 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan Rp545,04 miliar per Juni 2023, turun dari sebelumnya Rp639,30 miliar. Laba bruto pun turun menjadi Rp96,63 miliar dari Rp104,48 miliar per Juni 2022.
WSBP membukukan rugi bersih periode berjalan Rp263,76 miliar per Juni 2023. Padahal, pada semester I/2022, WSBP mencatatkan laba bersih periode berjalan Rp1,42 triliun, yang melampaui pendapatannya.
Salah satu penyebab penurunan laba ialah turunnya pos pendapatan lainnya bersih menjadi Rp326,43 miliar pada semester I/2023 dari Rp2,34 triliun pada semester I/2022.
PROYEK IKN
Director of Finance and Risk Management WSBP Asep Mudzakir mengatakan segmen readymix berkontribusi sebesar 48 persen, beton pra-cetak 31 persen, dan jasa konstruksi 21 persen.
Baca Juga
"Segmen readymix ini mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 91 persen dibanding periode yang sama di tahun 2022," kata Asep dalam keterangan resminya, Selasa (1/8/2023).
Adapun, produk readymix WSBP digunakan pada sejumlah proyek besar seperti pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan R di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kemudian, proyek pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, dan Proyek Tol Simpang Tempadung - Pulau Balang Seksi 5A.
“Kami juga menyuplai readymix jalan tol, gedung, jembatan, bandara, dan proyek lainnya di Indonesia," terangnya.
Untuk menyediakan kebutuhan pasar terhadap produk beton cair ini, saat ini WSBP didukung oleh 23 batching plant yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam jangka pendek, WSBP memiliki potensi pasar untuk menyuplai produk precast dan readymix ke proyek-proyek pemerintah dan ekspansi ke proyek Non Waskita Grup.
"Sementara untuk 3 – 5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN) dan juga proyek-proyek yang berasal dari non Waskita group," tuturnya.
Di sisi lain, WSBP telah membukukan laba bruto sebesar Rp96 miliar pada semester I/2023, di mana perolehan gross profit margin naik menjadi 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan juga telah melakukan efisiensi dari sisi beban umum dan administrasi sebesar 39 persen, dari sebelumnya tercatat sebesar Rp546 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Selain itu, dengan adanya restrukturisasi, WSBP juga telah menentukan cash waterfall agar kas operasional perusahaan dalam kondisi yang lebih baik kedepannya untuk kelancaran kinerja operasional.
Lebih lanjut, Asep Mudzakir menyatakan bahwa fokus dari manajemen yang dipimpinnya yakni meningkatkan capaian kinerja operasional WSBP.
“Tahun 2023 adalah periode krusial bagi WSBP untuk kembali meningkatkan kinerja keuangan perusahaan paska restrukturisasi. Kami juga berkomitmen untuk meraih kontrak proyek yang memiliki fundamental keuangan yang sehat,” jelas Asep.
Optimisme tersebut telah dibuktikan capaian kinerja kontrak baru WSBP sampai dengan Juni 2023 yaitu sebesar Rp975 miliar atau naik 46 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.