Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Akuisisi Multi Garam Utama (FOLK) setelah IPO

Pemilik Cretivox, Multi Garam Utama (FOLK) berencana menggunakan 17,65 persen dari dana IPO untuk menambah kepemilikan saham PT Untung Selalu Sukses.
Jajaran direksi PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) dan PT Minahasa Membangun Hebat Tbk. (HBAT) bersama Direktur Bursa Efek Indonesia dalam seremoni pencatatan perdana saham, Senin (7/8/2023). Saham FOLK dibuka menyentuh Auto Rejection Atas (ARA)/Bisnis-Artha Adventy.
Jajaran direksi PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) dan PT Minahasa Membangun Hebat Tbk. (HBAT) bersama Direktur Bursa Efek Indonesia dalam seremoni pencatatan perdana saham, Senin (7/8/2023). Saham FOLK dibuka menyentuh Auto Rejection Atas (ARA)/Bisnis-Artha Adventy.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) akan fokus melakukan merger dan akusisi setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Direktur Utama Multi Garam Utama Danny Sutradewa menyebutkan dana yang diraih dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan perusahaan. 

“Salah satunya adalah growth engine yaitu merger dan akuisi. Bukan akuisisi brand baru saja tapi juga bisa menambah kepemilikan saham brand lama seperti PT Untung Selalu Sukses,” jelasnya dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023). 

Sementara itu, hingga akhir 2023 Danny menyebutkan masih berdiskusi dengan internal FOLK rencana merger dan akuisisi. 

Berdasarkan prospektus IPO FOLK, emiten pemilik Cretivox tersebut berencana menggunakan 17,65 persen dari dana IPO untuk menambah kepemilikan saham PT Untung Selalu Sukses. Prospektus tersebut menyebutkan FOLK akan membeli 908 saham USS dengan nilai transaksi sebesar Rp9,22 miliar. 

Meski demikian, Danny tidak merincikan kapan akuisisi tersebut akan direalisasikan. Saat ini jumlah saham yang dimiliki FOLK terhadap USS sebesar 663 lembar saham atau setara dengan 2,55 persen. Namun setelah akuisisi, jumlah saham yang akan dimiliki FOLK sebanyak 1.571 lembar atau setara dengan 6,04 persen. 

Danny mengklaim FOLK merupakan emiten minim utang bank atau zero debt company dan penggunaan dana IPO akan fokus pada pengembangan usaha FOLK. 

"Penggunaan dana IPO juga bukan untuk bayar gaji karyawan," katanya. 

Meski demikian, dalam prospektus disebutkan bahwa sebanyak 4,76 persen dana IPO akan digunakan untuk pembayaran jasa outsourcing dengan rincian sebagai berikut marketing & sales agent, customer service, administration support, jasa kebersihan dan keamanan. 

Sementara untuk penggunaan dana IPO yang seluruhnya sebesar Rp57 miliar, sebanyak 22,69 persen akan disetorkan sebagai modal kepada PT Finfolk Media Nusantara, 18,85 persen akan digunakan untuk pembayaran jasa kontraktor, 12,50 persen akan disetor kepada PT Drsoap Global Indonesia sebagai pinjaman pemegang saham. 

Kemudian 12,50 persen akan dipinjamkan kepada PT Amazara Indonesia Mudakarya (AIM). Sebanyak 4,95 persen untuk pembelian software dengan rincian sebagai berikut jasa Enterprise Resource Planning (ERP) dan jasa Customer Relationship Management (CRM). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper