Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru PT Multi Garam Utama Tbk. (FOLK) membuka peluang anak usaha untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Direktur Utama Multi Garam Utama Danny Sutradewa mengatakan pertimbangan IPO anak usaha merupakan salah satu dari tiga strategi pertumbuhan FOLK setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
“Tidak menutup kemungkinan, entitas anak kita yang sudah mature atau besar, misalkan mereka melakukan corporate action dalam bentuk listing sendiri di IDX, sehingga porsi kita bertambah besar,” katanya dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Selain membuka peluang IPO anak usaha, FOLK juga menyiapkan strategi pertumbuhan pada pendapatan dan laba bersih dengan dua industri utama yaitu new media dan konsumer.
Ada pun strategi ketiga yaitu melalui merger dan akuisisi yang akan memberikan fokus dan menambah subsidiary company sehingga menghasilkan keuntungan lebih dari subsidiary yang lain. Salah satunya menambah kepemilikan di PT Untung Selalu Sukses.
“Salah satunya adalah growth engine yaitu merger dan akuisisi. Bukan akuisisi brand baru saja tapi juga bisa menambah kepemilikan saham brand lama seperti PT Untung Selalu Sukses,” jelasnya.
Baca Juga
Sementara itu, hingga akhir 2023 Danny menyebutkan masih berdiskusi dengan internal FOLK rencana merger dan akuisisi.
Berdasarkan prospektus IPO FOLK, emiten pemilik Cretivox tersebut berencana menggunakan 17,65 persen dari dana IPO untuk menambah kepemilikan saham PT Untung Selalu Sukses. Prospektus tersebut menyebutkan FOLK akan membeli 908 saham USS dengan nilai transaksi sebesar Rp9,22 miliar.
Adapun hasil dana IPO FOLKK sebagian besar digunakan untuk menyetor modal dan memberikan pinjaman ke beberapa anak usaha, seperti PT Finfolk Media Nusantara (FMN), PT Drsoap Global Indonesia (DGI), PT Amazara Indonesia Mudakarya (AIM), PT Syca Kreasi Indonesia (SKI).
Sementara dalam prospektus terdapat lima anak usaha, artinya ada satu anak usaha yang tidak mendapatkan jatah dana IPO FOLK yaitu PT Warcorp Indonesia Sinergi.
Secara lebih rinci, PT Amazara Indonesia Mudakarya yang bergerak di bidang penjualan eceran alas kaki melalui media sosial. Pendiri AIM yaitu Uma Hapsari merupakan salah satu pemegang saham FOLK di atas 3 persen.
Kemudian PT Drsoap Global Indonesia bergerak di bidang perawatan rumah tangga dan tubuh, PT Finfolk Media Nusantara bergerak di bidang portal dan pelatihan kerja bisnis, PT Syca Kreasi Indonesia bergerak di bidang kosmestik, PT Warcorp Indonesia Sinergi bergerak di bidang konsultan manajemen.