Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan akhir pekan ini, Jumat (4/8/2023) mampu mengalami rebound ke level Rp15.170.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.30 WIB, rupiah ditutup menguat sebesar 16 poin atau 0,11 persen menuju level Rp15.170 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga mengalami pelemahan 0,04 persen ke posisi 102,49.
Bersamaan dengan penguatan rupiah, sejumlah mata uang Asia Pasifik lainnya justru mengalami pelemahan yang signifikan. Misalnya saja mata uang Yen yang terkoreksi 0,04 persen terhadap dolar AS, Hong Kong dolar juga turun naik 0,03 persen, dolar Singapura anjlok 0,24 persen dan juga Won Korea yang turun 0,80 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah disebabkan oleh sejumlah faktor internal dan eksternal. Menurutnya pasar sedang menunggu data nonfarm payrolls yang akan dirilis hari ini.
Para investor berhara pasar tenaga kerja AS tetap stabil hingga Juli. Dengan begitu, memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, mengingat bahwa bank menargetkan beberapa pendinginan dalam kondisi tenaga kerja sebagai bagian dari kampanye melawan inflasi.
Sementara itu, dari sisi internal sampai dengan semester I/2023 pendapatan negara mencapai Rp1.407,9 triliun atau 57,2 persen dari target APBN dan tumbuh 5,4 persen (yoy). Sementara, belanja negara terealisasi sebesar Rp1.255,7 triliun atau 41 persen dari pagu APBN atau tumbuh 0,9 persen (yoy).
Baca Juga
Ibrahim meyakini perekonomian domestik tetap solid serta bertahan di kisaran 5 persen pada tahun ini, sehingga penerimaan negara hingga akhir tahun akan tetap tumbuh positif serta APBN cenderung masih akan mengalami surplus.
“Kemungkinan untuk perdagangan senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.150- Rp. 15.240,” katanya.