Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi PT Harum Energy Tbk. (HRUM) menyampaikan telah menjual batu bara sebanyak 3,6 juta ton hingga semester I/2023.
Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan penjualan batu bara Harum Energy selama semester I/2023 adalah sebesar 3,6 juta ton. Sementara itu, target penjualan hingga akhir tahun ini sebesar 6 juta ton batu bara.
"Penjualan batubara Harum Energy selama semester I/2023 adalah sebesar 3,6 juta ton, dengan target penjualan hingga akhir tahun ini sebesar 6 juta ton," kata Ray kepada Bisnis, Jumat (4/8/2023).
Pada semester II/2023 ini, HRUM melihat pasar batu bara masih akan menghadapi banyak tantangan di semester II/2023.
"Namun, diharapkan potensi penurunan harga batu bara tidak sebesar di semester I/2023," ucapnya.
Dalam paparan publik terakhir HRUM, Ray menuturkan HRUM akan terus mencoba mempertahankan produksi batu bara di level 4-5 juta ton, dengan meningkatkan investasi baru untuk produksi.
Baca Juga
Pada 2023, HRUM menargetkan produksi batu bara sebesar 5,5 hingga 6 juta ton, dengan target strip ratio sebesar 10,5 hingga 11 kali. Sementara itu, sepanjang 2022 HRUM membukukan produksi batu bara 5,4 juta ton.
Hingga semester I/2023 ini, HRUM membukukan total pendapatan US$492,24 juta atau setara Rp7,38 triliun (kurs Jisdor 27 Juni Rp15.000 per dolar AS). Pendapatan ini meningkat 30,41 persen dibandingkan semester I/2022 yang sebesar US$377,45 juta.
Pendapatan HRUM ini didominasi dari penjualan batu bara ekspor senilai US$406,22 juta. Sementara itu, penjualan lokal batu bara HRUM di semester I/2023 senilai US$82,10 juta.
Adapun HRUM mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$150,60 juta atau setara Rp2,25 triliun. Laba bersih HRUM ini meningkat 3,17 persen secara tahunan atau year on year (yoy).