Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak mixed di rentang 6.885-6.945 pada perdagangan Rabu (26/7/2023). Ajaib sekuritas merekomendasikan saham AKRA, HRUM hingga JSMR pagi ini.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyebut bahwa pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh beberapa katalis.
Dari dalam negeri, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI-7 days repo rate (BI7DRR) di level 5,75 persen.
“Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini bertujuan menjaga tingkat inflasi nasional. Seperti diketahui, tingkat inflasi tahunan di Indonesia turun ke level terendah dalam 14 bulan terakhir di level 3,52% pada bulan Juni 2023,” jelasnya dalam riset harian Ajaib Sekuritas, Rabu (26/7/2023).
Sementara itu dari mancanegara, IHSG akan dipengaruhi oleh perhitungan awal data S&P Global PMI Manufaktur di Amerika Serikat yang naik ke level 49 pada Juli 2023.
Dari Asia, ada pengaruh dari tingkat inflasi tahunan Singapura yang turun menjadi 4,5 persen pada Juni 2023, dari bulan sebelumnya sebesar 5,1 persen.
Baca Juga
Adapun, inflasi inti di Singapura juga tercatat menurun secara tahunan. Inflasi inti melandai hingga 4,20 persen, dari tingkat inflasi pada Mei 2023 sebesar 4,7 persen.
Berikut adalah beberapa saham yang direkomendasikan Ajaib Sekuritas pada hari ini:
Buy : 1.375
TP : 1.415
Stop loss: <1.335
AKRA secara major tren bullish diatas MA-100, berpotensi reversal dari bearish jangka pendek dengan membentuk pola morning star. Indikator stochastic oscillator di area oversold.
HRUM
Buy : 1.555
TP : 1.600
Stop loss: <1.520
HRUM berpotensi reversal dari bearish jangka pendek dengan membentuk rounding bottom. Secara major tren bullish di atas MA-20 dan MA-100. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas sinyal akumulasi.
Buy: 3.860
TP: 3.980
Stop loss: <3.780
JSMR bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100 membentuk bullish harami. Stochastic oscillator bergerak naik dan MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi.
____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.