Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara milik konglomerat Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk. (HRUM) membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023. HRUM mencetak laba bersih sebesar Rp2,25 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangannya, HRUM membukukan total pendapatan US$492,24 juta atau setara Rp7,38 triliun (kurs Jisdor 27 Juni Rp15.000 per dolar AS) di semester I/2023. Pendapatan ini meningkat 30,41 persen dibandingkan semester I/2022 yang sebesar US$377,45 juta.
Pendapatan ini sebagian besar diperoleh HRUM dari penjualan batu bara ekspor senilai US$406,22 juta. Sementara itu, penjualan lokal batu bara HRUM di semester I/2023 senilai US$82,10 juta.
Berdasarkan pelanggannya, HRUM menjual batu bara ke Jera Global Markets Pte. Ltd. sebesar US$136,87,6 juta, Sunny Express International Development Pte. Ltd. sebesar US$54,33 juta.
Meningkatnya total pendapatan HRUM ini juga turut meningkatkan beban pokok pendapatan HRUM menjadi US$238,88 juta, atau naik 79,65 persen dari US$132,97 juta secara tahunan atau year on year (YOY).
Peningkatan beban pokok pendapatan ini diakibatkan salah satunya oleh peningkatan royalti 55,99 persen menjadi US$83,47 juta, dari US$53,51 juta secara YOY.
Baca Juga
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisiensikan, HRUM mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$150,60 juta atau setara Rp2,25 triliun. Laba bersih HRUM ini meningkat 3,17 persen.
Adapun hingga semester I/2023, HRUM membukukan total aset senilai US$1,36 miliar, naik dari akhir 2022 yang senilai US$1,27 miliar.
Total liabilitas HRUM turun menjadi US$184,12 juta di 31 Juni 2023 dibandingkan US$286,53 juta pada 31 Desember 2022 . Adapun total ekuitas HRUM senilai US$1,18 miliar di akhir Juni 2023, naik dari US$992,27 juta di akhir Desember 2022.