Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke level Rp15.154 pada hari ini, Selasa (2/8/2023). Pelemahan rupiah terjadi di tengah melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan usai Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumgkan tingkat inflasi Indonesia per Juli 2023.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah 0,26 persen menuju level Rp15.154 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,14 persen ke 102,16.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia berfluktuatif, di antaranya, yen Jepang naik 0,08 persen, diikuti yuan China naik 0,02 persen, dolar Singapura naik 0,01 persen, won Korea Selatan melemah 0,56 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,21 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar tenaga kerja Eropa, khusunya Inggris serta Amerika menunjukkan ada dampak kenaikan suku bunga pada ekonomi negara tersebut. Tren inflasi juga dapat ditekan dan membuat Bank of England melonggarkan siklus pengetatan.
Sementara itu, dari dalam negeri, tren inflasi pada 2023 terpantau menurun sejak awal tahun hingga Juni 2023 dan diproyeksikan akan mencapai 3 persen pada akhir tahun mendatang.
Tingkat inflasi tahunan (yoy) pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 115,24 pada Juli 2023.
Baca Juga
“Namun, kondisi itu dapat terjadi dengan beberapa syarat. Proyeksi tersebut artinya mencakup batas tengah target Bank Indonesia (BI), yaitu di kisaran 2 persen hingga 4 persen,” katanya dalam riset harian, dikutip Selasa (2/8/2023).
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan pada Januari 2023 tercatat berada di posisi 5,28 persen. Masih tinggi sebagai dampak dari penyesuaian harga BBM pada September 2022.
Pada Februari 2023 inflasi bahkan menunjukkan kenaikan menjadi 5,47 persen (year-on-year/yoy) akibat kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,23 persen.
Menjelang Ramadan atau pada Maret 2023, inflasi justru turun menjadi 4,97 persen (yoy). Sementara pada Lebaran atau April 2023, pemerintah berhasil mengendalikan inflasi dan terus melandai ke level 4,33 persen.
Bahkan pada Mei 2023, inflasi kembali ke posisi 4 persen atau batas atas target Bank Indonesia. Kemudian pada Juni 2023, inflasi bahkan turun ke posisi 4,52 persen (yoy). Inflasi pangan tercatat terus menurun secara signifikan, sementara komoditas yang masih dominan memberikan andil inflasi adalah beras, telur ayam ras, dan daging ayam ras.
Adapun pada perdagangan Besok, Rabu (2/8/2023) Ibrahim memproyeksikan rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.130- Rp15.200 per dolar AS.