Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Emiten Lupromax (LMAX) Gunakan Mayoritas Dana IPO Buat Modal Kerja

Calon emiten IPO PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX) bakal menggunakan mayoritas dananya untuk membiayai modal kerja perusahaan.
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten IPO PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX) bakal menggunakan mayoritas dananya untuk membiayai modal kerja perusahaan.

Calon emiten yang akan mendapat kode saham LMAX ini menawarkan hingga 195 juta saham atau setara 26,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Perseroan mematok harga penawaran pada kisaran Rp160-Rp200 per saham selama periode penawaran awal atau bookbuilding. Adapun target dana yang dihimpun mencapai Rp39 miliar.

Sebagai pemanis IPO, LMAX juga berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 97.500.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah ini setara maksimal 13 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO.

Direktur Utama LMAX Kartiko Soemargono mengatakan perusahaanya membutuhkan penguatan modal menggunakan skema IPO. Adapun seluruh dana hasil IPO akan digunakan oleh LMAX sebagai modal kerja.

Berdasarkan prospektus LMAX, sebesar 70 persen dana IPO akan dipakai untuk pembelian persediaan dan sisanya untuk biaya operasional. Sementara itu, dana yang dihasilkan melalui pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja Perseroan.

Soemargono menambahkan produk Lupromax sering digunakan pada kendaraan-kendaraan olahraga juga mobil atau motor lainnya. Selain itu, produk LMAX juga digunakan mesin-mesin berskala besar, seperti kapal, dump truck dan sejumlah peralatan yang pengoperasiannya membutuhkan pelumas.

Sebelumnya, optimistis bisa mencapai target pertumbuhan penjualan sebesar 300 persen tersebut. Dia memperkirakan laba bersih 2028 bisa mencapai Rp12 miliar atau melonjak 400 persen dibandingkan dengan 2022.

“Apabila mengacu pada proyeksi kinerja keuangan tersebut, maka LMAX diyakini  bisa mempertahankan return on equity (RoE) di atas 10 persen selama lima tahun ke depan. Sehingga, rasio keuangan ini terbilang sangat menarik bagi para pemegang saham Perseroan,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (1/8/2023).

Dalam keteranganya, LMAX mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 55 persen pada semester I/2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022. Adapun target pertumbuhan penjualan hingga Desember 2023 sebesar 60 persen dibanding capaian di sepanjang 2022 yang sebesar Rp37,7 miliar. Sementara itu, laba bersih pada tahun ini ditargetkan meningkat hingga 120 persen yoy (year-on-year) menjadi Rp5,3 miliar.

Manajemen LMAX mengungkapkan Perseroan berencana mulai tahun ini akan membagikan dividen kepada para pemegang saham dengan dividend payout ratio (DPR) sebesar-besarnya 30 persen dari laba bersih Tahun Buku 2022. Keputusan untuk membagikan sebagian keuntungan ini akan mengacu pada hasil RUPS Luar Biasa (RUPS-LB) Tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper