Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,65 persen atau 44,8 poin ke level 6.886,49 pada perdagangan Selasa (1/8/2023). IHSG diperdagangkan melemah sepanjang hari ini, dengan saham portofolio Lo Kheng Hong GJTL dan BMTR turun paling dalam.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 161 saham menguat, 396 saham melemah, dan 184 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.880,46-6.934,38. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp10.024,49 triliun.
Saham emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) menjadi saham dengan penurunan paling dalam, yakni 14,81 persen ke level Rp920. Menyusul di belakangnya saham PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) yang turun 11,11 persen ke level Rp304.
Selain dua saham tersebut, saham ASSA, SLIS, BIPI, dan SCMA juga menjadi saham dengan penurunan paling dalam hari ini. Saham ASSA turun 9,34 persen, SLIS turun 8,55 persen, BIPI turun 8,46 persen, dan SCMA turun 8,33 persen.
Saham-saham big cap juga ikut mencatatkan penurunan hari ini, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,31 persen ke level Rp5.650, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun 2,25 persen ke level Rp8.675, dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) turun 0,88 persen ke level Rp112.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG akan kembali mencoba uji resistance di level 6.950.
Baca Juga
"Jika membentuk resistance breakout, IHSG berpotensi uji 7.000. Sebaliknya, waspadai pullback ke kisaran 6.880-6.900, jika penguatan tertahan di 6.950 hari ini," ucap Valdy, Selasa (1/8/2023).
Menurutnya, sentimen positif eksternal berasal dari kenaikan China NBS Manufacturing PMI ke 49,3 di Juli 2023 dari 49 di Mei 2023. Pemulihan aktivitas manufaktur di Tiongkok diperkirakan terus berlanjut menyusul keputusan bank sentral Tiongkok untuk menurunkan sukubunga pinjaman di Juli 2023.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati data Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan inflasi Juli 2023 secara tahunan kembali melandai ke tingkat 3,08 persen (year-on-year/yoy).
Tingkat inflasi tersebut turun jauh dibandingkan dengan posisi pada Januari 2023 yang sebesar 5,28 persen yoy. Selain itu, tingkat inflasi pada Juli 2023 pun merupakan yang terendah dalam 16 bulan terakhir. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengatakan bahwa laju inflasi di dalam negeri menunjukkan tren penurunan secara konsisten sejak Maret 2023.