Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG mencatatkan pendapatan sepanjang semester I/2023 sebesar Rp17,03 triliun. Jumlah tersebut naik 1,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Selasa (1//8/2023), kenaikan pendapatan SMGR didorong oleh meningkatnya kinerja penjualan kepada pihak ketiga yang naik 2,19 persen year-on-year (YoY) dari Rp15,73 triliun menjadi Rp16,07 triliun pada semester I/2023.
Perinciannya, penjualan semen berkontribusi sebesar Rp13,02 triliun atau turun 0,82 persen YoY lalu disusul penjualan terka yang melesat 22,23 persen secara tahunan menjadi Rp1,55 triliun.
Sementara itu, penjualan beton jadi dan siap pakai menyumbang Rp766,19 miliar, kemudian bahan bangunan nonsemen mencapai Rp314 miliar, persewaan tanah sebesar Rp27,30 miliar, dan kantong semen berkontribusi sebesar Rp18,57 miliar.
Di sisi lain, pendapatan yang bersumber dari penjualan pihak berelasi turun 1,48 persen YoY menuju angka Rp954,05 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan penjualan semen dan beton jadi yang masing-masing turun 0,74 persen YoY dan 6,96 persen YoY.
Pada saat yang sama, SMGR juga mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 5,87 persen secara tahunan menjadi Rp12,61 triliun. Dengan demikian, laba kotor perseroan mencapai Rp4,41 triliun melemah 7,7 persen YoY dan EBITDA mencapai Rp3,5 triliun.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan SIG Vita Mahreyni mengatakan naiknya pendapatan perseroan terjadi di tengah pasar domestik yang terkontraksi 5 persen. Meski demikian, perseroan tetap mampu menjaga volume penjualan total naik 0,1 persen didorong kenaikan penjualan ekspor.
Selain itu, perusahaan juga dapat menurunkan beban operasional sebesar 9,5 persen YoY menjadi Rp2,54 triliun, yang kemudian diikuti oleh penurunan beban keuangan bersih sebesar 15,3 persen secara tahunan menjadi Rp590 miliar.
Kinerja positif tersebut membuat perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp866,23 miliar. Perolehan ini mencerminkan kenaikan sebesar 3,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Peningkatan laba bersih yang didorong oleh kapabilitas pengelolaan kenaikan biaya, optimalisasi utilisasi, serta efisiensi operasional dan beban keuangan, merupakan bukti ketahanan SIG mengatasi berbagai tantangan,” ujar Vita Mahreyni, Selasa (1/8/2023).
Dia menyampaikan bahwa SMGR cukup optimistis untuk dapat mempertahankan kinerja positif pada semester II/2023. Hal ini seiring dengan adanya permintaan semen yang mulai menunjukkan perbaikan selama periode Juni lalu.
Selain ekspor untuk peningkatan utilisasi, perseroan juga akan terus berfokus meningkatkan efisiensi indeks produksi, biaya energi dan distribusi, serta area-area operasional lainnya dengan biaya yang lebih kompetitif.
“Perbaikan permintaan dan peningkatan penjualan ekspor akan membantu menciptakan peluang-peluang untuk SIG bisa meningkatkan volume penjualan dan optimalisasi utilisasi. Penerapan operational excellence yang terus berlanjut juga diharapkan akan mendorong pertumbuhan profitabilitas yang berkelanjutan,” pungkasnya.