Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minyak dan gas milik Happy Hapsoro PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) membukukan laba bersih US$9,20 juta atau setara dengan Rp138,03 miliar.
Adapun dari sisi topline RAJA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 31,73 persen menjadi US$73,89 juta atau setara Rp1,10 triliun bila menggunakan kurs jisdor 28 Juni 2023 Rp15.000.
Kenaikan pendapatan itu ditopang oleh adanya pelanggan baru dan harga minyak mentah dunia yang stabil. Manajemen Rukun Raharja mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan pendapatan dari US$56 juta menjadi US$73,89 juta tersebut.
Pendapatan tersebut didongkrak oleh penambahan pelanggan baru sehingga adanya kenaikan penjualan gas, kenaikan tolling fee baik dari pipa gas eksisting RAJA maupun pipa minyak mentah Rokan yang saat ini sudah full stream.
“Selain itu, [pendapatan ditopang oleh] kontribusi dari investasi dibidang hulu migas yang cukup tinggi karena harga minyak mentah dunia yang cukup stabil pada semester pertama tahun 2023 ini,” kata manajemen, dikutip Selasa (1/8/2023).
Jika melihat laporan keuangan RAJA, pendapatan tersebut terdongkrak oleh segmen jasa pengangkutan minyak sebesar US$17,48 juta. Pada periode sebelumnya tidak terdapat segmen jasa pengangkutan minyak tersebut.
Baca Juga
Sementara itu, total pendapatan kepada pihak ketiga yaitu PT Pertamina Gas (Persero) sebesar US$17,48 juta atau setara dengan 37,45 persen dari keseluruhan pendapatan dan PT PLN (Persero) sebesar US$16,07, atau sebesar 34,44 persen dari seluruh pendapatan bersih.
Adapun dari peningkatan pendapatan tersebut, laba bersih juga ikut naik sebesar 227,22 persen menjadi US$9,20 juta atau setara dengan Rp138,03 miliar bila menggunakan kurs jisdor 28 Juni 2023 Rp15.000 dibandingkan dengan periode semester I/2022 yang tercatat sebesar US$2,81 juta.
Di sisi lain, sampai dengan Juni 2023 ini, penyerapan belanja modal mencapai US$32 juta atau sebesar 63 persen dari total yang sudah dianggarkan.
Adapun penggunaan belanja modal tersebut untuk penyertaan/investasi RAJA pada salah satu blok minyak di Sumatera, pembangunan stasiun induk CNG di Jawa Tengah, pembangunan pipa untuk pelanggan baru yang berada di Provinsi Riau dan joint study untuk proyek pengelolaan minyak dan gas di Blok Jabung Tengah, Provinsi Jambi.