Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengolah makanan beku berbasis udang afiliasi Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) masih optimistis mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini, setelah pada semester I/2023 terdampak perlambatan ekonomi AS.
PMMP mencetak pendapatan usaha sebesar US$ 100,1 juta atau sekitar Rp1,5 triliun (estimasi kurs Rp15.026 per dolar AS) pada pertengahan tahun 2023, menurun sedikit sebesar 0,4 persen secara YoY dari periode sebelumnya sebesar US$ 100,5 juta per Juni 2022.
Laba kotor PMMP juga menurun sebesar 31,1 persen secara YoY menjadi US$14,9 juta dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar US$ 21,7 juta. Selanjutnya, PMMP mampu mencetak laba operasi US$8,6 juta per 30 Juni 2023, menurun 18 persen dibandingkan dengan sebelumnya US$ 0,4 juta.
PMMP masih mampu mencatatkan laba bersih sebesar US$3,0 juta atau Rp45 miliar per 30 Juni 2023, turun 53,5 persen dibandingkan dengan laba bersih US$6,4 juta per Juni 2022.
Martinus Soesilo, Direktur Utama PMMP, menyampaikan penurunan kinerja di pertengahan tahun ini tidak perlu menjadi concern para investor dan stakeholders perseroan. Penurunan profitabilitas pada tahun ini disebabkan karena menurunnya tingkat permintaan produk value added shrimp dari para importir, khususnya dari Amerika Serikat akibatnya adanya pelemahan ekonomi.
“Pelemahan ekonomi ini menjadi faktor utama melemahnya permintaan value added shrimp dari Amerika Serikat sejak akhir tahun lalu hingga awal tahun 2023. Oleh karena itu, PMMP meningkatkan penjualan produk-produk lain seperti raw shrimp dan cooked shrimp untuk terus mengejar target perseroan,” ujar Martinus dalam keterangan resmi, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga
Namun demikian, produk-produk seperti raw shrimp dan cooked shrimp tidak memiliki profitabilitas sebaik dengan produk value added shrimp. Hal itu membuat laba turun lebih besar dibandingkan pendapatan per semester I/2023. Untungnya pada kuartal II/2023 sudah terjadi pemulihan kinerja.
Martinus optimis bahwa dalam jangka pendek, pemulihan ekonomi akan mulai berjalan dan tingkat permintaan, khususnya produk value added shrimp akan kembali stabil dan mampu meningkatkan profitabilitas perseroan ke depannya.
PMMP sendiri juga baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik ke–9 milik yang ditargetkan mampu menopang pertumbuhan bisnis PMMP serta mengoptimalisasi pemulihan ekonomi yang terjadi di AS.
Di sisi lain, total aset PMMP per 30 Juni 2023 naik menjadi US$301,2 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar US$297,5 juta. Total ekuitas PMMP juga meningkat menjadi US$84,3 juta dari posisi akhir 2022 sebesar US$81,3 juta.
Total liabilitas PMMP juga sedikit meningkat menjadi US$216,9 juta per 30 Juni 2023 dibandingkan dengan posisi akhir 2022 sebesar US$216,2 juta.
PT Panca Mitra Multiperdana Tbk bergerak di sektor konsumen berbasis ekspor, khususnya pada sektor pengolahan makanan beku berbasis udang. Didirikan pada tahun 1997, dan mulai beroperasi secara penuh pada tahun 2004, dengan memiliki sebuah fasilitas produksi yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur.
Sejak itu, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk kini telah menjadi salah satu eksportir udang terbesar di Indonesia, dengan jumlah volume tonase ekspor udang nomor 2 terbesar di Indonesia pada tahun 2022, dengan tujuan ekspor utama Amerika Serikat dan Jepang.
Saat ini, PMMP memiliki 9 fasilitas produksi yang terletak di Situbondo dan Tarakan dengan kapasitas produksi mencapai kurang lebih 32.000 ton per tahun.
Selain itu, fasilitas produksi PT Panca Mitra Multiperdana Tbk juga didukung oleh fasilitas cold storage dengan kapasitas mencapai 46.000 ton, yang menjadikan PMMP shrimp processor dengan fasilitas cold storage terbesar di Indonesia.
Produk utama PMMP terbagi menjadi 3 kategori utama, yakni Raw Shrimp, Cooked Shrimp, dan Value Added Shrimp, dengan tujuan ekspor Perseroan ke lebih dari 5 negara di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.
Penjualan PMMP didominasi oleh 2 importir utama, yakni Amerika Serikat dengan total volume penjualan sekitar 70 persen–75 persen dan Jepang dengan total volume penjualan sekitar 20 persen– 25 persen.
PMMP juga merupakan emiten pengolahan udang terafiliasi Kaesang Pangarep. Pada 9 November 2021, PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat membeli sebanyak 188,24 juta saham atau sebesar 8 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PMMP, dengan harga Rp490 per saham.
Transaksi tersebut adalah bentuk investasi sebagai portofolio saham secara langsung. Total dana yang dikeluarkan untuk pembelian saham PMMP tersebut adalah sekitar sebesar Rp92,2 miliar.
Adapun, GK Hebat merupakan platform akselerator UMKM yang didirikan oleh Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo, pada 2019 lalu.