Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Grup Bakrie Semester I/2023: BNBR, VKTR, BUMI, BRMS, ENRG

Entitas terafiliasi Grup Bakrie telah merilis kinerja keuangan semester I/2023, yang mayoritas mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba.
Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers Anindya Bakrie. Entitas terafiliasi Grup Bakrie telah merilis kinerja keuangan semester I/2023, yang mayoritas mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba. /Istimewa.
Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers Anindya Bakrie. Entitas terafiliasi Grup Bakrie telah merilis kinerja keuangan semester I/2023, yang mayoritas mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba. /Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah entitas terafiliasi Grup Bakrie telah merilis kinerja keuangan semester I/2023. PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) sebagai perusahaan investasi mencatatkan pertumbuhan.

Emiten Grup Bakrie lainnya yang mencatatkan kinerja positif ialah unit kendaraan listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR). Di bisnis pertambangan, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan penurunan laba akibat melandainya harga batu bara, tetapi laba PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) meningkat.

Berikut Kinerja Grup Bakrie Semester I/2023

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR)

BNBR mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I/2023 yang ditopang berbagai anak usaha. BNBR pun berhasil mencatatkan laba dari tahun sebelumnya rugi bersih.

BNBR meraih pendapatan bersih sebesar Rp1,96 triliun pada semester I/2022, naik 52,01 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya Rp1,29 triliun.

BNBR juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp 133,41 miliar, 383,03 persen dari sebelumnya Rp27,62 miliar. BNBR pun membukukan laba bersih Rp95 miliar per Juni 2023, berbalik dari rugi bersih Rp105,74 miliar pada semester I/2022.

Torehan kenaikan pendapatan bersih ini ditopang oleh catatan positif pendapatan sejumlah unit usaha Perseroan, antara lain PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp 1,12 triliun, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR)  sebesar Rp 642,19 miliar, PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group sebesar Rp 202,86 miliar dan PT Bangun Bantala Indonesia (BBI) sebesar Rp1,35 miliar.

Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie menyatakan, pencapaian prestasi ini merupakan hasil kerja keras semua pihak. Selain itu, langkah efisiensi dan pilihan pengembangan usaha baru yang tepat telah membuahkan kinerja positif.

"Ke depan, raihan ini kami optimis akan berlanjut sejalan dengan akselerasi proyek-proyek penting yang terus dikembangkan,” jelas Anindya N Bakrie dalam keterangan resmi, dikutip Senin (31/7/2023).

Hingga semester I/2023 BNBR terus mengembangkan proyek strategis, antara lain di sektor elektrifikasi transportasi yang secara khusus dikembangkan oleh anak usaha, yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR).

Selain itu, BNBR juga tengah mempersiapkan ekspansi untuk proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan lainnya.

“Meski demikian, sektor manufaktur memang masih menjadi penyumbang utama, diikuti sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR,” jelas Anindya Bakrie.

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR)

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR), entitas Grup Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) di sektor kendaraan listrik, mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada semester I/2023.

VKTR membukukan penjualan neto Rp642,19 miliar pada semester I/2023, naik 14,50 persen year on year (yoy) dari Rp560,83 miliar pada semester I/2022. Penjualan VKTR per Juni 2023 berasal dari perdagangan komponen suku cadang dan besi bekas Rp551,94 miliar, penjualan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai Rp99 miliar, yang kemudian dikurangi retur dan diskon penjualan Rp8,74 miliar.

Beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp510,03 miliar per Juni 2023 dari sebelumnya Rp467,81 miliar. Namun, perseroan masih mencatatkan pertumbuhan laba bruto menjadi Rp132,16 miliar dibandingkan Rp93,02 miliar per Juni 2022.

VKTR mencatatkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp43,22 miliar pada semester I/2023. Laba bersih VKTR naik 5,16 persen yoy dari sebelumnya Rp41,10 miliar.

Kas dan setara kas VKTR melesat menjadi Rp875,54 miliar per Juni 2023 seiring dengan aksi IPO, dari Rp69,01 miliar per Juni 2022. VKTR listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2023 dan meraih dana Rp875 miliar. Dalam IPO, VKTR melepas 8,75 miliar saham di harga pelaksanaan Rp100 per saham.

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI)

Kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim di sektor pertambangan, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023. 

Berdasarkan laporan keuangan berdasarkan PSAK66, BUMI membukukan pendapatan sebesar US$886,27 juta atau setara dengan Rp13,29 triliun (kurs jisdor 27 Juni Rp15.000). Angka tersebut turun 8,50 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang tercatat sebesar US$968,68 juta. 

Track all markets on TradingView

Kemudian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga ikut turun 51,19 persen menjadi US$81,82 juta atau setara dengan Rp1,22 triliun dibandingkan dengan US$167,67 juta pada periode semester I/2022. 

Produksi batu bara per Juni 2023 sebesar 35,4 juta ton dan penjualan batu bara sebesar 34,6 juta ton. Keduanya kompak naik 2 persen. Meski demikian, harga free on board atau (FOB) justru turun 16 persen menjadi US$93,2 per ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$110,9 per ton.

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)

Entitas Grup Bakrie di sektor pertambangan logam yang juga menjadi anak usaha BUMI, PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BMRS) membukukan kenaikan pendapatan dan laba sepanjang semester I/2023. 

BRMS membukukan pendapatan sebesar US$15,83 juta atau setara Rp238,10 miliar (kurs jisdor Rp15.035). Angka tersebut tumbuh 186 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$5,53 juta. 

Pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan penjualan emas yang melonjak hingga 203 persen atau menjadi US$14,89 juta, setara dengan Rp223,07 miliar sementara itu segmen tambang tercatat menyumbang US$1 juta atau setara Rp15 miliar.

Laba bersih BRMS juga ikut tumbuh 44 persen menjadi US$5,63 juta atau setara Rp84,72 miliar dibandingkan semester I tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$3,91 juta. 

Direktur Utama Bumi Resources Agus Projosasmito mengungkapkan produksi emas meningkat sebesar 200 persen menjadi 236 kg atau sebesar 7,611 troy ounce dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 82 kg atau setara 2.531 troy ounce. 

Emas BRMS rata-rata dijual di harga US$1.928 per troy ounce atau lebih mahal 4 persen dibandingkan periode tahun lalu sebesar US$1.854 per troy ounce.

PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG)

Di sektor minyak dan gas (migas), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) membukukan kenaikan laba bersih meski penjualan bersih turun sepanjang semester I/2023. 

Berdasarkan laporan keuangan, ENRG membukukan penjualan sebesar US$191,47 juta atau setara dengan Rp2,87 triliun (kurs jisdor 27 Juni 2023 Rp15.000). Posisi tersebut turun 16,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$230,18 juta. 

Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan gas bumi sebesar US$138,53 juta, segmen ini turun dibandingkan semester I/2022 yang tercatat sebesar US$167,61 juta. Sementara itu, penjualan minyak mentah tercatat sebesar US$68,07 juta turun juga dibandingkan dengan tahun lalu sebesar US$77,97 juta. 

Sebenarnya total penjualan tercatat sebesar US$204,60 juta, namun terdapat pengurangan di pos over lifting dan DMO sebesar US$13,13 juta dari sebelumnya yang tercatat sebesar US$15,40 juta. 

Pelanggan ENRG didominasi oleh pelanggan domestik yaitu PT Kilang Pertamina Internasional sebesar US$45,98 juta, PT PLN sebesar US415,67 juta, PT Petrokimia Gresik sebesar US$18,10 juta dan PT PLN Nusantara Power sebesar US$25,66 juta. Sementara pelanggan luar negeri adalah Lukoil Asia Pacific Pte Ltd sebesar US$56,80 juta.

Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$26,57 juta atau setara dengan Rp398,64 miliar pada semester I/2023, naik dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebesar US$25,82 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper