Bisnis.com, JAKARTA – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR), entitas Grup Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) di sektor kendaraan listrik, mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada semester I/2023.
VKTR membukukan penjualan neto Rp642,19 miliar pada semester I/2023, naik 14,50 persen year on year (yoy) dari Rp560,83 miliar pada semester I/2022. Penjualan VKTR per Juni 2023 berasal dari perdagangan komponen suku cadang dan besi bekas Rp551,94 miliar, penjualan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai Rp99 miliar, yang kemudian dikurangi retur dan diskon penjualan Rp8,74 miliar.
Beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp510,03 miliar per Juni 2023 dari sebelumnya Rp467,81 miliar. Namun, perseroan masih mencatatkan pertumbuhan laba bruto menjadi Rp132,16 miliar dibandingkan Rp93,02 miliar per Juni 2022.
VKTR mencatatkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp43,22 miliar pada semester I/2023. Laba bersih VKTR naik 5,16 persen yoy dari sebelumnya Rp41,10 miliar.
Kas dan setara kas VKTR melesat menjadi Rp875,54 miliar per Juni 2023 seiring dengan aksi IPO, dari Rp69,01 miliar per Juni 2022. VKTR listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2023 dan meraih dana Rp875 miliar. Dalam IPO, VKTR melepas 8,75 miliar saham di harga pelaksanaan Rp100 per saham.
Total aset VKTR mencapai Rp1,93 triliun per Juni 2023, naik dari Rp1,03 triliun per akhir 2022. Total ekuitas Rp1,17 triliun pada semester I/2023, melonjak dari sebelumnya Rp274,88 miliar per Desember 2022.
Baca Juga
Liabilitas per Juni 2023 sebesar Rp757,80 miliar, turun dipis dari akhir 2022 senilai Rp758,02 miliar. Perinciannya, liabilitas jangka panjang Rp316,12 miliar dan liabilitas jangka pendek Rp441,67 miliar per Juni 2023.
VKTR didirikan pertama kali dengan nama PT Bakrie Steel Industries pada 23 November 2007. Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT VKTR Teknologi Mobilitas pada 29 Maret 2022.
Kegiatan usaha VKTR saat ini adalah bergerak di bidang perdagangan besar mobil baru dan sepeda motor baru berupa Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
VKTR juga melakoni bisnis komponen suku cadang, aksesori mobil, dan industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, sepeda motor roda dua dan tiga serta industri pengecoran besi dan baja, industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
VKTR memulai perjalanannya di sektor kendaraan listrik dalam menjual bus listrik pada 2018. Perseroan melakukan peluncuran produk bus listrik BYD di IMF/World Bank Conference sebagai langkah permulaan mengenalkan bus listrik di Indonesia.
Sampai saat ini, VKTR masih berfokus untuk melakukan penjualan business-to-business (B2B) dengan membawa bus listrik dari merek BYD, Switch Mobility dan JAC.
Pada 2022, VKTR telah menandatangani kerja sama dengan TransJakarta dalam penggunaan bus listrik sebagai salah satu moda transportasi yang akan dioperasikan oleh TransJakarta.
Bus yang VKTR gunakan untuk hal tersebut adalah hasil dari kerja sama dengan BYD, salah satu produsen bus terbesar di dunia yang berbasis di Cina. Saat ini VKTR telah menjual 30 EV Bus kepada Mayasari Bakti yang telah dioperasikan oleh TransJakarta.