Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Cetak Kinerja Bulanan Terbaik sejak Januari 2022

Patokan harga minyak mentah WTI telah naik hampir 14 persen sepanjang Juli 2023, menempatkannya di jalur kenaikan terbesar sejak Januari 2022.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat lampaui level US$80 per barel. Harga minyak menuju kenaikan bulanan terbesarnya dalam lebih dari setahun di tengah tanda-tanda pengetatan pasar.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (31/7/2023), pukul 14.30 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,01 persen ke level US$80,59 per barel, sementara minyak Brent melemah 0,14 persen ke posisi US$84,87 per barel.

Minyak WTI tertahan di atas US$80 per barel setelah lima kenaikan mingguan yang mengangkat harga ke level tertinggi sejak April 2023. Patokan minyak mentah AS telah naik hampir 14 persen bulan ini, menempatkannya di jalur kenaikan terbesar sejak Januari 2022. Ini adalah kinerja terbaik untuk bulan Juli dalam hampir dua dekade.

“Rekor permintaan tinggi dan pemotongan pasokan Saudi telah membawa kembali defisit,” kata analis Goldman Sachs Group Inc. termasuk Daan Struyven dan Yulia Zhestkova Grigsby, mengutip Bloomberg, Senin (31/7/2023)

Prediksi analis Goldman menegaskan kembali perkiraan untuk target Brent di US$86 per barel pada Desember 2023. Mereka menilai pasar telah meninggalkan pesimisme.

Serangkaian kenaikan minyak berarti kontrak berjangka di New York telah menghapus kerugian tahun ini, dengan harapan bahwa Federal Reserve hampir mengakhiri siklus pengetatan moneternya juga membantu sentimen karena dolar AS melemah.

Data ketenagakerjaan AS yang bakal dirilis minggu ini kemungkinan akan menandakan prospek permintaan yang sehat, sementara importir utama China melanjutkan stimulus untuk meningkatkan ekonominya.

Pengurangan pasokan dari OPEC+ yang menjadi kunci utama Arab Saudi dan Rusia telah meningkatkan prospek minyak mentah. Awal bulan ini, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan Rusia akan memangkas ekspor minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari pada Agustus, dengan Arab Saudi juga memperpanjang pembatasan pasokannya bulan depan.

Data dari China menunjukkan manufaktur mengalami kontraksi untuk bulan keempat di bulan Juli 2023, sementara non-manufaktur berkembang lebih lambat dari yang diharapkan. Pejabat dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China dan kementerian lainnya akan mengadakan pengarahan pada Senin malam untuk menguraikan langkah-langkah memperluas konsumsi.

Para spekulan telah meningkatkan taruhan bullish di seluruh komoditas energi karena harga minyak mentah menembus target baru-baru ini. Secara teknikal, gabungan posisi net long pada WTI dan benchmark global Brent telah membengkak ke level tertinggi dalam tiga bulan.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper