Bisnis.com, JAKARTA — Lanskap investasi logam dan pertambangan dunia akan berubah dengan kedatangan Arab Saudi, Si Raja Minyak Dunia, yang baru-baru ini melirik nikel dan tembaga. Dominasi China bisa jadi tergeser.
Perjanjian dengan Vale SA senilai US$2,6 miliar yang diumumkan pekan lalu memberikan Arab Saudi 10 persen kepemilikan di salah satu pemasok penting nikel dan tembaga itu. Nikel dan tembaga diketahui merupakan dua logam esensial yang diperlukan untuk dekarbonisasi.