Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) menargetkan pendapatan tumbuh menjadi Rp300 miliar dan laba bersih sebesar Rp40 miliar sepanjang 2023. Salah satu faktor pendorongnya adalah kerja sama pengangkutan batu bara dengan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Direktur Utama RMKO Vincent Saputra menjelaskan margin laba bersih yang dibidik hingga akhir tahun sebesar 10 persen hingga 15 persen.
“Volume batu bara atau bijih yang ditambang (BCM) sebesar 2 hingga 3 juta, tahun depan sudah 9 juta,” katanya kepada wartawan, Senin (31/7/2023).
Guna mengejar target tersebut, RMKO menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp120 miliar hingga Rp150 miliar. Dana tersebut akan berasal dari internal kas dan pembiayaan perbankan, sementara 10 persen berasal dari dana yang diraup dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Sementara itu, RMKO telah memiliki kontrak pengangkutan batu bara dengan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA). Hauling road yang dimiliki RMKO yang menggabungkan PTBA ke stasiun kereta milik grup RMKE akan segera rampung. Hal itu akan sejalan dengan peningkatan volume yang signifikan.
“Selain itu beberapa tambang sekitar PTBA yang tidak bisa berproduksi, kami sebagai kontraktor akan mulai bekerja di situ dan akan menambah pertumbuhan pendapatan non grup yang cukup signifikan,” jelas Vincent.
Baca Juga
Direktur Keuangan RMKO, Nathania Pricilla Saputra juga menambahkan RMKO berhasil meningkatkan pendapatan pada tahun 2022 sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 dengan CAGR antara tahun 2020-2022 sebesar 7,9 kali.
Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh sejak beroperasinya tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) pada Februari 2022. Jasa pertambangan dan jasa sewa alat berat masing-masing berkontribusi sebesar 55,6 persen dan 44,4 persen terhadap total pendapatan. Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, RMKO juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar 7,4 kali di tahun 2022.
“Ke depannya melalui MoU afiliasi RMKE bersama PTBA, RMKO juga dapat berkontribusi pada proses hulu dengan mengangkut batu bara milik PTBA melalui hauling road hingga pemuatan batu bara pada stasiun muat Gunung Megang dengan menggunakan Train Loading System (TLS) dan RMKE melanjutkan proses hilir dengan melakukan bongkaran dan muat tongkang batubara di Stasiun Simpang dan Pelabuhan Kramasan,” jelasnya.