Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) hingga PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menjadi penghuni top laggard selama bulan Juli 2023. Analis menyebut terdapat beberapa rekomendasi bagi investor yang ingin mengoleksi saham top laggard.
CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo menuturkan dalam 1 bulan terakhir, saham-saham tersebut memang mencatat kinerja tertekan rata-rata lebih dari -5 persen.
"Sebanyak 3 saham di antaranya seperti TLKM, UNVR, dan CPIN, mengalami penurunan ke posisi terendah dalam 6 bulan terakhir," kata Praska, dikutip Minggu (30/7/2023).
Praska memberikan beberapa rekomendasi bagi investor yang ingin mengakumulasi saham-saham yang masih tertinggal saat ini.
Pertama, yakni kinerja keuangan seperti pertumbuhan pendapatan dan laba, apakah mengalami penurunan dibanding periode sama tahun lalu atau tidak, serta dibandingkan dengan kondisi pertumbuhan tahuan di kuartal sebelumnya. Praska menjelaskan biasanya harga saham cenderung sudah lebih awal merefleksikan atau priced in kinerja keuangan saat ini.
Kedua, investor dapat memperhatikan valuasi harganya. Sederhananya bisa menggunakan perbandingan price to earnings (PER) atau price to book value (PBV) yang dibandingkan dengan sektor industri sejenis. Ketiga, investor bisa melihat prospek industri dari emiten itu ke depan sebagai faktor penopang pertumbuhan atau perbaikan kinerja emiten.
Baca Juga
"Tambahan lagi, untuk saham-saham sebagai defensive players, investor bisa mempertimbangkan unsur konsistensi pembagian dividen dari saham tersebut secara historis tahunan," ujar Praska.
Tujuannya, kata dia, paling tidak untuk investasi jangka panjang. Investor menurutnya bisa memanfaatkan momentum koreksi harga saham untuk melakukan akumulasi beli.
Adapun dari daftar penghuni top laggard bulan Juli, menurut Praska yang masih bisa diperhatikan adalah saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan TLKM.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat saham top laggard UNVR dan PT Charoen Pokphand Tbk. (CPIN) berpotensi bottoming di bulan Agustus untuk kemudian rebound.
"Terutama jika IHSG terkoreksi karena tak jarang pergerakannya berkebalikan," tutur Ivan.
Untuk saham top laggard lainnya seperti TLKM, ASII, dan KLBF, Ivan memperkirakan fase koreksinya belum selesai di Agustus. Akan tetapi, kata dia, saham-saham tersebut tetap masih layak diperhatikan dan akumulasi bertahap dengan tujuan mid to long-term.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan secara teknikal, pergerakan untuk TLKM dan ASII masih rawan terkoreksi kembali. Karena hal tersebut, dua saham ini menurut Herditya dapat dijadikan pilihan untuk buy on weakness bagi investor.
"Kemudian dari KLBF dan UNVR secara teknikal dapat dijadikan trading buy terlebih dahulu," tutur Herditya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca