Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menegaskan pentingnya digitalisasi sebagai kunci pertumbuhan lintas industri di tengah tantangan global, mulai dari perlambatan permintaan, disrupsi rantai pasok, hingga fluktuasi mata uang.
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan tren global menuntut dunia usaha untuk beradaptasi dengan cepat agar tetap kompetitif. Menurutnya, digitalisasi dapat menjadi jangkar utama untuk mengubah tantangan menjadi peluang.
“Jangan sampai tantangan ini melemahkan kita, tetapi bagaimana kita menjadikan teknologi menjadi jangkar atau accelerator kita semua mendapatkan opportunity dan menumbuhkan peluang-peluang baru bagi bisnis yang kita laksanakan,” kata Dian dalam Solution Day 2025 pada Kamis (21/8/2025).
Dian menjelaskan, digitalisasi mampu memberi hasil nyata, mulai dari peningkatan earnings before interest and tax (EBIT) hingga 20%, percepatan time to market sampai 50%, produktivitas tim naik lebih dari 30%, hingga menurunkan error sebesar 60%. Dampak positif tersebut, katanya, bahkan sudah bisa dirasakan dalam hitungan bulan, bukan tahun.
Lebih jauh, Dian menyebut manfaat digitalisasi terasa di berbagai sektor industri. Di sektor manufaktur, misalnya, penerapan digitalisasi mampu mengurangi downtime hingga 50%. Sementara di pertambangan, minyak dan gas produktivitas dapat meningkat sampai 20%.
“Juga di industri logistik itu dampaknya adalah 15% faster delivery time. Di sisi tata kelola, digitalisasi ini juga sangat membantu, karena dengan digitalisasi misalnya untuk smart city, smart village. Engagement dengan masyarakat atau citizen engagement itu bisa naik 15%,” kata Dian.
Sektor keuangan dan perbankan juga merasakan manfaat signifikan dari transformasi digital, salah satunya dalam pengurangan kerugian akibat fraud hingga 35%. Sementara di ritel, digitalisasi mampu meningkatkan sales rate secara konsisten.
Dian menegaskan, Telkom memiliki modal infrastruktur digital yang masif untuk mendukung transformasi tersebut. Dia mengatakan perusahaan mempunyai lebih dari 177.000 kilometer fiber network, di mana di antaranya 112.000 lebih kilometer ada di domestik.
Selain itu, Telkom juga memiliki 271.000 BTS melalui Telkomsel, 35 data center di dalam dan luar negeri, serta tiga satelit dengan total kapasitas 42,2 Gbps. Infrastruktur ini diperkuat dengan layanan cloud, data center, cyber security, dan digital platform yang siap menjadi solusi bagi dunia usaha.
Dengan kapabilitas tersebut, Telkom melayani lebih dari 700 instansi pemerintah pusat, daerah, serta militer; lebih dari 500 BUMN di sektor perbankan, energi, pendidikan, dan utilitas; lebih dari 1.800 perusahaan swasta; serta 600.000 UMKM di berbagai sektor.
Kolaborasi juga dijalin emiten berkode saham TLKM itu dengan mitra global seperti Huawei, ZTE, AWS, Google, Microsoft, IBM, Cisco, hingga Palo Alto untuk menghadirkan solusi digital.