Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke 6.935,44 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (27/7/2023). Seiring dengan penguatan indeks, saham MAHA, TLKM dan BBCA terpantau paling laris siang ini.
Pada pukul 12.00 WIB, IHSG turun 0,18 persen atau 12,83 poin ke level 6.935,44 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 6.930 sampai 6.966 sepanjang sesi.
Tercatat, 237 saham menguat, 275 saham melemah, dan 222 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.097 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk. (MAHA) dengan nilai transaksi Rp325,6 miliar sampai dengan siang ini. Adapun saham MAHA siang ini terpantau melesat 11,21 persen ke harga Rp238. Terlaris kedua ditempati oleh saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai transaksi mencapai Rp305,5 miliar. Saham TLKM terpantau turun 2,06 persen ke level 3.800.
Kemudian di posisi ketiga saham paling laris diisi oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang stagnan di level 9.350. Saham BBCA mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp272,3 miliar sampai dengan siang ini.
Emiten big caps lain yang parkir di zona hijau diantaranya, Saham BMRI yang naik 1,35 persen ke posisi 5.650. Selanjutnya saham AMMN juga menguat 2,63 persen ke level 2.340. Saham UNTR juga terpantau menguat 0,66 persen atau 175 poin ke posisi 26.575.
Baca Juga
Sementara saham terboncos atau top losers hari ini ditempati oleh VICO yang ambles 14,91 persen ke level 194, disusul RELF yang terpangkas 9,77 persen ke posisi 120, diposisi selanjutnya ada saham KING dan TCPI yang turun masing-masing 6,21 persen dan 5,19 persen.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaiib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memprediksi IHSG hari ini akan bergerak mixed cenderung melemah di rentang 6.900-6.972 usai The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen ke kisaran 5,2 persen-5,5 persen dan menjadikannya yang tertinggi sejak Januari 2001.
Adapun keputusan The Fed tersebut disebut Ratih sebagai salah satu katalis yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Dari dalam negeri, lanjutnya, ada pengaruh dari laju pertumbuhan kredit perbankan yang mengalami perlambatan pada Juni 2023 dan menjadi yang terlambat di sepanjang tahun ini.
Melambatnya laju pertumbuhan kredit perbankan terjadi seiring menurunnya permintaan kredit dari dunia usaha. Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit perbankan pada Juni 2023 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 7,76 secara year-on-year (yoy).
